Suasana mistis terasa kental saat menelusuri peninggalan Prabu Siliwangi di kaki Gunung Ciremai: Okezone Travel
KEPADANYA Orang Sunda, nama Prabu Siliwangi tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Prabu Siliwangi konon merupakan raja yang berhasil memimpin kerajaan Pajajaran menuju puncak kejayaannya di masa lalu.
Mengutip informasi dari buku Hitam Putih Kerajaan Pajajaran: Dari Kemuliaan Hingga Runtuhnya Kerajaan Pajajaran karya Fery Taufiq El Jaquene, nama lengkap Prabu Siliwangi adalah Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja. Ia adalah anak dari Prabu Dewa Niskala yang lahir di Kawali, Ciamis, Jawa Barat pada tahun 1401 M.
Prabu Siliwangi memulai karir politiknya ketika ia memerintah sebagai raja pada tahun 1482 M. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan Pajajaran menjelma menjadi sebuah kerajaan perkasa yang ditakuti hingga mencapai puncak kejayaannya.
Sebagai raja di Jawa Barat, Prabu Siliwangi sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Tempat-tempat yang pernah dikunjungi biasanya disebut Petilasan dalam bahasa Jawa. Dengan diluncurkannya Itrip, ada tempat yang kini menjadi objek wisata dan memiliki suasana religi dan sejarah.
Terletak di Kawasan Pajajaran, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tempat ini konon pernah dikunjungi atau dijadikan tempat pemujaan oleh Prabu Siliwangi, tepat di kaki Gunung Ciremai.
(Foto: Instagram/@fal.fawl)
Petilasan Prabu Siliwangi memiliki lokasi yang asri dan udara sejuk khas pegunungan, meski tidak dipungkiri nuansa mistisnya juga sangat kental. Petilasan Prabu Siliwangi telah dikelola oleh kelompok penggerak pariwisata sebagai objek wisata dan hutan lindung sejak tahun 1990.
Di atas lahan seluas 3 hektar, warga dan pengelola saling menjaga. Sesuatu yang berkaitan dengan peninggalan Prabu Siliwangi dianggap keramat oleh masyarakat Sunda.
Faktor ini karena Prabu Siliwangi merupakan seorang raja yang memiliki pengaruh besar pada masa kejayaannya. Berikut beberapa fakta tentang peninggalan Prabu Siliwangi di Majalengka, Jawa Barat:
danau emas
Di tempat yang indah ini ada Danau Emas. Danau ini dianggap sebagai tempat mandi para “malaikat” dari surga. Ketika Anda mengunjungi danau ini, Anda akan mencium aroma bunga dan dupa yang disajikan di dekatnya.
Selain itu, dalam istilah mistik dan sakral, kerajinan Telaga Emas tidak boleh digunakan sembarangan untuk mandi atau mandi. Jika Anda memang ingin mandi atau mandi, Anda harus meminta izin kepada juru kunci yang mengurus Danau Emas.
Baca juga: Sebagai bagian dari Indonesia Sehat 2025, Lifebuoy dan Halodoc bekerja sama untuk memungkinkan akses gratis ke layanan kesehatan
Situ Beber dan Situ Cipadung
Jika Telaga Emas tidak boleh berendam sembarangan, berbeda dengan Situ Beber, yang memungkinkan pengunjung menceburkan diri ke dalam air. Kejernihan airnya membuat pengunjung betah saat menikmati air di dalamnya.
Sedangkan Situ Cipadung agak jauh dari Situ Beber. Situ Cipadung lebih dekat dengan pintu masuk Petilasan Prabu Siliwangi. Ada Air Mancur Kemuliaan di Situ Cipadung yang dipercaya tidak akan pernah habis meski di musim kemarau.
Kawasan hutan lindung
Suasana asri dan sejuk menjadi salah satu faktor keberadaan hutan lindung. Hutan lindung ini menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Majalengka.
(Foto: Instagram/@ariditadisi)
Anda tidak perlu jauh-jauh ke Uluwatu Bali, Anda dapat menikmati ditemani berbagai jenis kera di hutan lindung ini, dan Anda harus berhati-hati dengan barang bawaan Anda agar tidak dibawa oleh kera.
Air Mancur Tujuh
Seperti namanya, terdapat tujuh sumur dengan tujuh mata air di keraton Prabu Siliwangi, kini dipisahkan sesuai jumlah mata air sumur.
Ketujuh sumur tersebut diyakini keramat karena ketujuh mata air tersebut memiliki cerita masing-masing dan dipercaya memiliki khasiat obat yang berbeda-beda.
Source: travel.okezone.com
