Gedung Tua di Purworejo Ini Jadi Rumah Masa Kecil Ahmad Yani, Ini Dia Potretnya
Rumah masa kecil Ahmad Yani. ©YouTube/Liputan6
Merdeka.com – Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu pahlawan revolusi. Ia adalah salah satu jenderal yang tewas saat peristiwa G30S PKI pecah.
Selama Perang Kemerdekaan, pada 1 Maret 1949, ia mengambil bagian dalam serangan umum. Dia kemudian mengambil bagian dalam penumpasan tahun 1952 terhadap pemberontakan Darul Islam. Pernah belajar di Command General Staff College di Kansas, AS, meninggal tahun 1965 dalam peristiwa G30S PKI.
Sejak kecil, Ahmad Yani tinggal di kampung halamannya di Purworejo. Rumah orang tuanya masih bisa ditemukan sampai sekarang. bagaimana potretnya? Berikut ini lebih lanjut:
2 dari 5 halaman
Saksi bisu sejarah
©YouTube/Liputan6
Terletak di Desa Rendeng, Kecamatan Gebang, Purworejo, bangunan tua sederhana ini menjadi saksi bisu sejarah panjang perjuangan bangsa. Di rumah ini tinggal Jenderal Anumerta Ahmad Yani bersama orang tua dan dua adik perempuannya.
Ahmad Yani lahir di Purworejo pada tahun 1922. Saat itu keluarganya bekerja di pabrik gula Belanda.
3 dari 5 halaman
Pendidikan Ahmad Yani
©YouTube/Liputan6
Ahmad Yani memulai pendidikannya di HIS Bogor, lulus pada tahun 1935. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di MULO, lulus pada tahun 1936.
Setelah tahun 1942 ia mengikuti pelatihan HEIHO di Magelang. Dari sana ia bisa bergabung dengan tim tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Dengan terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR), ia diangkat menjadi panglima di Purwokerto.
4 dari 5 halaman
Apakah Anda memiliki jiwa kepemimpinan?
©YouTube/Liputan6
Erna Susilowati, keponakan mendiang Jenderal Ahmad Yani, mengatakan pamannya memiliki jiwa kepemimpinan sejak kecil. Anda bisa melihat itu terutama saat dia bermain dengan teman-temannya.
“Saat itu dia selalu ingin menjadi manajer. Kalau soal adik-adiknya suka banget,” kata Erna mengutip Liputan 6 dari YouTube, Senin (3/10).
5 dari 5 halaman
Mendirikan sekolah di desa
©YouTube/Liputan6
Jenderal Ahmad Yani mendirikan sekolah di desanya semasa hidupnya. Saat itu ia terpaksa membangun sekolah karena tidak ada sekolah lain di desanya. Namun, saat groundbreaking, terjadi insiden G30S PKI yang menewaskannya.
Sebagai tanda asal usulnya, didirikan tugu Jenderal Ahmad Yani tak jauh dari rumahnya. Monumen tersebut diharapkan dapat terus menjunjung tinggi semangat Ahmad Yani dalam menjaga NKRI dan Pancasila.
[shr]
Source: www.merdeka.com