Strategi Bupati Kendal pulihkan ekonomi pascapandemi dengan 4 pilar ini - WisataHits
Jawa Tengah

Strategi Bupati Kendal pulihkan ekonomi pascapandemi dengan 4 pilar ini

KOMPAS.com – Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto mengemban misi memulihkan perekonomian daerahnya dari pandemi Covid-19, dengan fokus pada 4 pilar pembangunan ekonomi.

Empat pilar pertama pembangunan ekonomi adalah pengembangan industri, pariwisata, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan Generasi 4.0 atau pengembangan personel.

Dico mengatakan fokus pertama adalah pengembangan industri karena Kendal merupakan salah satu daerah yang menjadi masa depan investasi di sektor industri.

“Saya pikir Kendal adalah salah satunya fitur khusus“Menurut saya, masa depan industri di Indonesia ada di Jawa Tengah, menurut saya khususnya di Kabupaten Kendal,” kata Dico saat berkunjung ke kantor Kompas.com di Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga: Kisah Danny Pomanto, Anak Lorong Bangun Kota Makassar dari Gang Kecil

Bupati berusia 32 tahun, termuda di Jawa Tengah, lulusan Universitas Tulsa, AS ini mengatakan, pemerintahnya kini sedang mempersiapkan infrastrukturnya agar industri di Kendal menjadi industri yang maju dan berkelanjutan.

Dampak dari perkembangan industri ini terhadap masyarakat dapat meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Nah yang sudah kita lakukan untuk industri di Kendal, untuk ketenagakerjaan, hari ini kita melakukan nota kesepahaman atau kerjasama dengan tiga pihak yaitu pemerintah Kabupaten Kendal, yang kedua adalah pengelola kawasan industri Kendal, yang ketiga itu Kementerian Perindustrian,” ujarnya.

Melalui MoU, pihaknya memastikan bahwa Pemkab Kendal bertanggung jawab menyiapkan data bagi masyarakat Kendal yang tidak memiliki pekerjaan dan ingin mendapatkan pekerjaan, namun tidak memiliki persyaratan atau keterampilan.

“Kami melihat dulu bagaimana mempekerjakan mereka yang tidak memiliki kualifikasi untuk bekerja untuk kami. Sekarang kita punya aplikasi Kendal Karir, kita rekam semua orang Kendal yang mau kerja, spesifikasinya seperti apa, pengalamannya apa, umurnya berapa, data lengkapnya kita ada di sana,” ujarnya.

Dari MoU tersebut, Kementerian Perindustrian akan memberikan pelatihan dan menanggung biayanya. Pelatihan berlangsung di lokasi industri.

“berpendidikan” di tempat, di lokasi industri,” katanya.

Dalam MoU tersebut, tugas pengelola kawasan industri Kendal adalah mensurvei semua perusahaannya untuk mengetahui apa kebutuhan dan keinginan mereka.

“Apa isi MoU dengan pengelola kawasan industri, kalau sudah kita rekrut, dia sudah dilatih Kemenperin, dia harus diterima. Jadi kami sedang menyiapkan program yang akan menyelesaikan masalah itu,” katanya.

Dico mengatakan program ini sudah lama berlalu. Karena dia harus terlebih dahulu mempersiapkan layar hukum.

“Namun hingga saat ini, lebih dari 1.000 orang telah diterima dalam program yang kami mulai ini,” katanya.

Kendal letaknya sangat strategis

Dico mengungkapkan mengapa pariwisata menjadi salah satu fokus pembangunan.

Jika melihat potensinya, kata dia, secara geografis Kendal sangat strategis.

Kendal, lanjutnya, memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Tengah. Artinya berbicara tentang wisata bahari.

Selain wisata bahari, Kendal juga memiliki kawasan pegunungan yang kaya akan alam.

“Artinya dari sisi agrowisata, kita berpotensi memiliki Curug Sewu yang terkenal itu,” ujarnya.

Kendal juga dikenal sebagai kota Santri karena banyaknya pesantren dan Makam Wali.

Baca Juga: 10 Warga Kendal Positif Covid-19, Bupati Dico: Patuhi Prokes, Jangan Lepas Masker

Pada saat Syawal, setelah Idul Fitri, Kendal menjadi salah satu tujuan ziarah bagi orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia.

“Ini berpotensi menjadi wisata religi,” ujarnya.

Dico menilai pariwisata bisa membuka pintu peluang kerja yang besar di Kendal dibandingkan sektor lainnya.

UMKM menggerakkan perekonomian daerah

Dico mencatat, Kendal memang memiliki potensi besar di sektor UMKM.

UMKM merupakan motor penggerak perekonomian daerah.

Namun permasalahannya, kata dia, masyarakat di Kendal kurang percaya diri dengan produk unggulan atau produk UMKM mereka.

“Masyarakat Kendal kurang percaya diri dengan produknya karena kita lemah dalam branding,” ujarnya.

Ia mengklaim sejumlah produk unggulan di Kendal diambil dan diproduksi di daerah lain. Padahal aslinya berasal dari Kendal.

“Kami sedang dalam proses rename produk unggulan kami agar bisa dikenal sebagai Kendal di masa depan,” ujarnya.

Baca Juga: 47 Sapi dan Kerbau di Kendal Positif PMK Pemda Tak Mau Tutup Pasar Hewan

Contoh produk unggulan di Kendal, lanjut Dico, adalah biji kopi yang terkenal.

“Menempatkan Kedai kopi di Jakarta yang besar banget, mereknya ada dimana-mana, mereka ambil bibitnya dari Kendal,” ujarnya.

Produk berkualitas tinggi lainnya adalah hasil budidaya. Produk bandeng di Kendal dinilai yang terbaik.

“Ikan bandeng di Kendal satu-satunya yang tidak berbau tanah, mungkin karena dekat dengan laut dan tambak,” katanya.

pengembangan sumber daya manusia

Pilar terakhir ini berfokus pada pengembangan staf.

Pemerintah Kabupaten Kendal bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang mau dan kompeten menghadapi Era Industri 4.0 guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan iklim investasi yang andal.

Beberapa program tersebut adalah pengentasan stunting, peningkatan rata-rata kehidupan sekolah, pemutakhiran perpustakaan, pembangunan dasbor eksekutif dan pusat komando, aplikasi Kendar Karir, promosi pendidikan pakar digital, serta mendorong kolaborasi dan kursus singkat penguasaan bahasa pemrograman.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: regional.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button