Jabar pelajari strategi pariwisata Bali bangkit pascapandemi - WisataHits
Jawa Barat

Jabar pelajari strategi pariwisata Bali bangkit pascapandemi

Bisnis.comBANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya mengembangkan potensi wisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mengambil sejumlah langkah strategis, salah satunya penyelesaian dengan Provinsi Bali yang diyakini tumbuh subur pascapandemi.

Saat Covid-19 merebak, sektor pariwisata di Bali kolaps akibat kebijakan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun keadaan ini sudah tidak terlihat lagi.

Pemerintah Provinsi Bali secara bertahap berhasil memulihkan pariwisata yang berdampak positif bagi para pemangku kepentingan yang terlibat, seperti hotel, restoran, pemasok suvenir, dll.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar juga bertukar pandangan dengan Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun awal pekan ini.

“Di Bali benar-benar anjlok selama dua tahun terakhir karena pandemi. Tetapi saya melihat bahwa pemulihannya sangat cepat. Jadi saya mau tahu tips apa yang dilakukan Pemprov Bali?” ujarnya, dikutip Selasa (1/11/2022).

“Saya perlu mendengar saran Pemprov Bali tentang upaya pemulihan yang saat ini terlihat biasa saja. Sehingga bisa menjadi dorongan bagi kami di Jabar,” imbuhnya.

Kepala Biro Pariwisata dan Pariwisata Bali Tjok Bagus mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah strategi untuk membantu memulihkan sektor pariwisata. Namun sebelumnya, Pemprov Bali sudah mengintensifkan distribusi masker dan mempercepat implementasi vaksin di seluruh daerah.

“Kami dibombardir oleh Covid-19 seperti kekurangan oksigen. Gubernur kemudian memutuskan untuk mempercepat vaksin. Itu satu-satunya cara Bali bisa pulih,” kata Kepala Disparda Bali itu.

“Pada awal 2020 sulit mencari masker. Saya Eselon II berkomitmen memproduksi 6 juta masker kain. Beginilah industri garmen hidup, masyarakat aman,” lanjutnya.

Seiring waktu, Bali membuka kembali penerbangan dan menerapkan kebijakan gelembung perjalanan. Travel bubble sendiri muncul karena beberapa negara yang dianggap berhasil mengendalikan pandemi sepakat untuk membuka rute penerbangan.

Pemerintah Provinsi Bali mengizinkan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke pulau dewata asalkan memenuhi persyaratan tertentu.

“Untuk merevitalisasi perekonomian di Bali, harus ada pariwisata. Itu sebabnya kami menerapkan sistem gelembung perjalanan. Sekarang bubble ini hanya untuk kawasan green zone yaitu Nusa Dua, Sanur dan Ubud. Dari ketiga zona hijau tersebut, kami mendatangkan pekerja yang sudah 100% divaksinasi dan memiliki sertifikat CHSE,” kata Kepala Disparda Bali.

Selain itu, Bali membuka diri terhadap penyelenggaraan event di tingkat nasional dan internasional. Promosi juga dilakukan melalui kedutaan besar Indonesia di luar negeri dan semuanya dilakukan secara digital.

“Strategi lainnya adalah kami selalu berkomunikasi dengan baik dengan komponen pariwisata kami. Tingkatkan jumlah event di Bali untuk menambah lama menginap bagi wisatawan,” katanya.

Benny mengatakan dari perbandingan tersebut disimpulkan bahwa Provinsi Bali telah mengintegrasikan banyak hal mulai dari atraksi wisata, budaya, industri kreatif dan kearifan lokal dari masyarakat.

Hal ini dimaksudkan agar Bali dapat memulihkan sektor pariwisata dan akan menjadi aset positif yang dapat ditiru oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mencapai juara pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif yang berkembang.

“Kami mendapat banyak wawasan. Mudah-mudahan sebagian besar bisa diterapkan di Jabar,” kata Kepala Disparbud Jabar.

Lihat berita dan artikel lainnya Berita Google

Tonton video yang dipilih di bawah ini:

Konten Premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button