Sosialisasikan 4 Pilar Nasional Indah Kurnia, Adi Sutarwijono Tingkatkan Nilai Gotong Royong – Kempalan.com
KEMPALAN SURABAYA: Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyoroti nilai-nilai gotong royong dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang diusung anggota DPR/MPR Indah Kurnia.
Kegiatan berlangsung di Kawasan Batas Desa Wisata (WBK), eks Dusun Sumberan, Desa Balas Klumprik, Kec. Weyung. “Gotong royong adalah jiwa yang hidup dalam masyarakat kita yang telah tumbuh dan mengakar selama ratusan tahun,” kata Adi Sutarwijono yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.
Hadir dalam acara tersebut Indah Kurnia, anggota DPR/MPR dari dapil Surabaya Sidoarjo, anggota DPRD kota Surabaya dari Fraksi PDI-P Siti Maryam, Ketua PAC PDIP Wiyung Kinaryo dan anggota pengurus PDI-P dan masyarakat umum.
Gotong royong konon selalu hidup di tengah masyarakat beradab yang berkembang dan maju, seperti kota Surabaya.
Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyoroti nilai-nilai gotong royong dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang diusung anggota DPR/MPR Indah Kurnia.
“Hari ini masyarakat di desa-desa sibuk mempersiapkan dan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, 17 Agustus. Desa dan gapura disiapkan dan diperindah. Ada juga lomba-lombanya,” kata Adi.
“Semuanya diselenggarakan oleh masyarakat secara gotong royong. Perkuat gotong royong, penuh kebersamaan,” kata Adi.
Dengan gotong royong, kata Adi, warga menjunjung tinggi nilai dan semangat Bhineka Tunggal Ika agar masyarakat bisa hidup berdampingan secara rukun.
“Terima kasih Bu Indah Kurnia anggota DPR RI PDIP Daerah Pemilihan Surabaya-Sidoarjo yang selalu memperhatikan pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang pemberdayaan ekonomi,” kata Adi.
Indah Kurnia menekankan pentingnya gotong royong, gotong royong antar kelompok masyarakat yang berbeda untuk mendongkrak perekonomian setelah dua tahun pandemi Covid-19.
“Kelahiran Kawasan Wisata Jalur Desa atau WBK yang kini ramai dipadati warga merupakan salah satu hasil prakarsa masyarakat yang dapat bersinergi,” kata Indah.
Siti Maryam meriwayatkan, kawasan wisata itu berbatasan dengan desa hulu WBK karena masyarakat percaya mengubah kawasan tertutup menjadi destinasi wisata. “Salah satunya berkat sentuhan tangan Bu Indah Kurnia,” kata Maryam.
Penerbit: Freddy Mutiara
Source: kempalan.com
