Sepuluh Langkah Strategis Percepatan Pemulihan dan Penguatan Pariwisata Nasional
Tidak 24/263/DCom
rapat koordinasi level tinggi (Rakor HL) Sekber Wisata menyepakati 10 (sepuluh) Langkah Strategis Percepatan Pemulihan dan Penguatan Pariwisata Nasional pada 3 Oktober 2022 di Jakarta. Rakor Sekretariat Pariwisata HL merupakan wujud komitmen Bank Indonesia dengan pemerintah untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi guna mendorong momentum pemulihan pariwisata dan membantu penguatan perekonomian nasional. Melalui rapat koordinasi, pimpinan mewakili 18 K/L di tingkat pusat[1]18 pemerintah daerah[2]dan 9 perusahaan/otoritas[3] menyepakati 10 (sepuluh) langkah strategis, antara lain:
- Melanjutkan dan mengoptimalkan relaksasi pariwisata, termasuk dengan meninjau perbaikan regulasi visa;
- Mendorong percepatan peningkatan kapasitas dan frekuensi angkutan udara, khususnya untuk mendukung mobilitas ke destinasi wisata, sejalan dengan peningkatan permintaan;
- Percepatan pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPSP), termasuk dukungan peningkatan fasilitas dan penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan (pariwisata berkualitas);
- Kelanjutan pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan destinasi pariwisata lainnya yang didukung oleh alokasi anggaran dan kesepakatan pengelolaan aset yang telah dikembangkan;
- memastikan implementasi acara tolok ukur internasional dan nasional yang direncanakan, termasuk agenda Kharisma acara Nusantara (KEN) 2022 dan rangkaian kegiatan dalam mendukung Keketuaan ASEAN 2023;
- Meningkatkan sinergi dukungan pemerintah untuk implementasi Rapat, insentif, konferensi, dan pameran (tikus);
- terus mendorong insentif dan peningkatan akses pembiayaan bagi pelaku usaha pariwisata dan industri kreatif (parekraf) dan desa wisata, termasuk melalui dukungan kebijakan makroprudensial untuk sektor-sektor prioritas;
- Mendorong sinergi program dalam pengembangan UMKM yang mendukung desa wisata dan liburan, termasuk memperluas digitalisasi transaksi pembayaran, termasuk melalui QRIS, dan memanfaatkan potensi QRIS lintas negara;
- Mendorong keterbukaan pariwisata Indonesia yang lebih luas melalui rangkaian kegiatan Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) 2023;
- Mempercepat vaksinasi dan memperluas implementasi Kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (CHSE) dengan standar SNI di destinasi wisata.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menegaskan, pemulihan sektor terkait pariwisata-elektronik sangat strategis untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional karena berperan besar dalam penyediaan devisa dan nilai tambah bagi perekonomian. Momentum pemulihan pariwisata terus berlanjut seiring dengan membaiknya perkembangan pandemi Covid-19 dan pelonggaran pembatasan mobilitas di berbagai negara termasuk Indonesia. Namun, tantangan perlambatan ekonomi global, risiko stagflasi, dan tingkat ketidakpastian yang tinggi perlu diwaspadai. Oleh karena itu, momentum pemulihan pariwisata harus lebih dioptimalkan, antara lain melalui koherensi dan sinergi kebijakan dalam percepatan pemulihan dan pengembangan pariwisata, baik bagi wisatawan asing maupun wisatawan asing, untuk memperkuat transaksi yang sedang berjalan dan memperkuat ketahanan ekonomi dukungan nasional. Bank Indonesia berkomitmen penuh untuk terus bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat peran terkait elektronik pariwisata, antara lain melalui penguatan advokasi dan kajian, pengembangan UMKM dan digitalisasi sistem pembayaran penunjang pariwisata.
Sejalan dengan itu, Deputi Koordinator Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Odo RM Manuhutu dalam Rakor HL mengatakan, percepatan pemulihan sektor pariwisata harus didukung sinergi dan kerjasama antar kementerian/lembaga. Sekretariat Pariwisata bertujuan agar kerjasama dalam pemulihan sektor pariwisata lebih mudah dan sinergis. Sepuluh Rakor HL merupakan komitmen bersama untuk percepatan pemulihan dan pariwisata nasional. Selain itu, Odo RM Manuhutu kembali menegaskan perintah Presiden untuk mengajak masyarakat melakukan perjalanan domestik. Terkait hal tersebut, Sekretariat Pariwisata dapat mendukung penguatan pelaksanaan program Bangga Traveling #diIndonesiaAja dengan target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada tahun 2023, serta percepatan pengembangan DPSP yang mengutamakan prinsip pariwisata berkelanjutan dalam rangka meningkatkan daya saing untuk meningkatkan pariwisata nasional ke depan.
Pada kesempatan yang sama, Vinsensius Jemadu, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), mengatakan pemerintah semakin mengoptimalkan kemungkinan tersebut. permintaan perjalanan yang masih tinggi, serta semakin mempermudah akses wisman dan mobilitas wisman, diikuti dengan kebijakan stimulus berkelanjutan untuk mendukung pemulihan pelaku usaha, serta percepatan vaksinasi dan perluasan CHSE. Vinsensius Jemadu menegaskan, pemerintah masih berupaya memenuhi berbagai tantangan untuk memastikan pengembangan destinasi wisata berjalan dengan baik guna mendongkrak pariwisata nasional ke depan.
Rapat Sekretariat Koordinasi Pariwisata HL dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo beserta Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Industri Kreatif Kemenko Pariwisata dan Industri Kreatif, Deputi Bidang Pengembangan dan Prasarana Bidang Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Pejabat tingkat I dari berbagai kementerian/lembaga juga hadir secara langsung on line dari pemerintah daerah dan berbagai mitra strategis lainnya.
Jakarta, 4 Oktober 2022
Kepala Departemen Komunikasi
Erwin Haryono
Direktur pengatur
Informasi tentang Bank Indonesia
Tel.021-131, email: [email protected]
[1] Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/Nasional Otoritas Provinsi, Otoritas Pusat Statistik, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Penanaman Modal/BKPM
[2] Provinsi: Sumatera Utara, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat
Kabupaten: Simalungun, Samosir, Toba Samosir, Karo, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Barat, Magelang, Kulonprogo, Minahasa Utara, Manggarai Barat, Lombok Tengah.
[3] Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba, Badan Otoritas Borobudur, Badan Eksekutif Otoritas Labuan Bajo Flores, PT Minahasa Permai Resort Development, PT Indonesia Tourism Development Corporation Mandalika, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Aviation Indonesia Tourism, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero).
Source: www.bi.go.id