Sektor konstruksi di Jawa Timur diperkirakan tumbuh 4,5

Bisnis.com, SURABAYA – Asosiasi Proyek Konstruksi Indonesia (Aproki) Jawa Timur menilai output sektor konstruksi di Jatim berpotensi tumbuh 4,5%-5% tahun ini.

Ketua Aproki Jatim Aslakhul Umam mengatakan, di tengah tantangan ekonomi global 2023, pengusaha masih cukup optimistis sektor konstruksi masih bisa tumbuh lebih baik dari realisasi 2022.

“Tahun lalu total nilai proyek konstruksi di Jatim mencapai Rp 35 triliun – Rp 40 triliun atau hanya bisa tumbuh 2-3 persen dari tahun 2021. Jadi bisa dibilang pembangunan tahun 2022 masih kurang bagus,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (10/1/2023).

Untuk tahun 2023, lanjut Umam, ada sejumlah proyek potensial yang masih bisa digarap pengembang, dengan harapan nilai proyek di sektor tersebut bisa naik 4,5 hingga 5 persen.

“Kalau dilihat, potensi proyek konstruksi tahun ini 60 persen ada di proyek pemerintah, sedangkan 40 persen ada di proyek swasta. Porsi proyek pemerintah akan meningkat dari hanya 50 persen selama ini,” ujarnya.

Menurut dia, tahun ini pemerintah akan melanjutkan pembangunan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), antara lain pengembangan kawasan wisata Bromo Tengger Semeru (BTS), Selingkar Wilis, Jalur Lintas Selatan (JLS). Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2019.

“Proyek pemerintah ini bisa berupa pembangunan infrastruktur, baik itu jalan, jembatan, terminal, pelabuhan atau pekerjaan pemeliharaan baru, maupun sektor konstruksi seperti kantor pemerintahan, perbaikan sekolah, hingga pemeliharaan gedung sektor kesehatan,” dia menambahkan.

Untuk lebih banyak berita dan artikel, lihat Berita Google

Tonton video yang direkomendasikan di bawah ini:

Source: news.google.com