Sandiaga Uno mendorong UMKM membuat e-katalog untuk memasarkan produk-produk lokal
Sandiaga Uno mendorong UMKM membuat e-katalog untuk memasarkan produk UMKM dalam negeri
Menparekraf Sandiaga Uno mendorong para pelaku UMKM untuk segera bergabung dengan masyarakat dan mendaftarkan produknya di e-katalog pemerintah.
Jabar usai menjadi pembicara di Genpros Business Talk dengan topik “From UKM to Corporations” di Zest Hotel, Kota Bandung, TEMPO, Jakarta, Beritasatu.
jpnn.com, BANDUNG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menkoparekraf) Sandiaga Uno mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) segera mendaftarkan produknya ke e-catalog pemerintah, bahkan menyebut Bandung Raya masih unggul dibandingkan ke daerah lain di Indonesia dan pesaing terdekatnya Yogyakarta.Hal ini agar produk dalam negeri dapat bersaing dengan negara asing, terutama impor dari China.Menurut Sandiaga Uno, dengan naik ke tingkat korporasi, peluang bisnis dan kesempatan kerja di sektor UMKM akan meningkat. membuka lebih jauh untuk memenuhi target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja pada tahun 2024, kata Sandiaga Uno saat menjadi pembicara dalam acara Partai Wirausaha Nasional di Olah Raga Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (22/1). Tingkat hunian hotel di Bandung dan Yogyakarta meroket. Baca juga: “Bagi UMKM segera daftarkan usahanya karena masyarakat seperti Tangan Di Atas (TDA) sedang berjuang dan memiliki semangat yang sama untuk meningkatkan kualitas dan kelas UMKM kita,” ujar Sandiaga. BACA JUGA IKLAN Mother Corla tiba di Bali mengulas Pabrik MS Glow “Bagaimana rasanya terkenal?” tanya Menparekraf kepada Sandiaga.
Menurutnya, UMKM ini memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian. Artinya, peluang pelaku industri kreatif sangat luar biasa, terutama yang berkaitan dengan food preparation, fashion dan juga souvenir,” ujar Kemenparekraf, di bawah MP Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, program upskilling, reskilling dan upskilling terus dihadirkan untuk membangun bisnis ke depan dan menjadi perusahaan IPO (Initial Public Offering). “Oleh karena itu, pemerintah akan berpihak, menciptakan ruang, dan saya akan berjuang berada di tengah-tengah UMKM yang menawarkan solusi dan motivasi,” ucapnya. Baca Juga: Menurut Sandiaga, pemangku kepentingan UMKM tak perlu takut bersaing dengan produk impor. Dari segi kualitas, produk UMKM Indonesia tak kalah bagusnya dengan produk luar negeri Pemahaman dan Staf Khusus Menparekraf Monitoring dan evaluasi kebijakan strategis dan prioritas Panji Gurnadi Danuhusodo, kemud ian Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu Strategis Brigjen Ario Prawiseso , baik lokal, nasional maupun sektoral, pemerintah memiliki kewajiban untuk membeli produk UMKM, sekalipun harganya lebih tinggi dari produk serupa dari luar negeri,” jelasnya.Tidak begitu jelas.
.
Lanjut membaca:
JPNN.com » {{judul halaman}}
Memuat berita…
Pesan tidak dapat dimuat.
Sandiaga Uno dorong UMKM naik kelas membuka 4,4 juta lapangan kerja baruMenteri Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno terus mendorong industri kreatif dan pariwisata, termasuk UMKM, agar lebih baik. Industri…
Sandiaga Uno: UMKM harus menjadi korporasiSandiaga Uno mendorong UMKM menjadi pelaku usaha.
Temui Sandiaga Uno, Mother Corla: Ayo jalan-jalan ke IndonesiaMother Corla menemui Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Ivan Gunawan di Nur Corner.
BI Jambi dorong UMKM tembus pasar ekspor |Republika OnlineKopi dan madu dari Jambi memiliki peluang ekspor yang besar.
Sandiaga Uno sambut kedatangan turis China ke Bali: Indonesia tetap menjadi tujuan wisata populerKementerian Pariwisata dan Industri Kreatif bersama pemangku kepentingan pariwisata di Bali akan menyambut kembalinya wisman asal China setelah keputusan pemerintah mencabut pembatasan…
Menanggapi persoalan gerakan parpol, Sandiaga Uno: Jangan Baper di PolitikWakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno banyak menjawab pertanyaan soal akan pindah partai politik (parpol). Menurut Sandiaga…
{{judul halaman}}
Memuat berita…
Pesan tidak dapat dimuat.
{{judul halaman}}
Memuat berita…
Pesan tidak dapat dimuat.
Source: news.google.com
