Sandiaga menyoroti tren dari lebih dari 62 warga yang menyukai wisata spontanitas - WisataHits
Jawa Barat

Sandiaga menyoroti tren dari lebih dari 62 warga yang menyukai wisata spontanitas

Sandiaga menyoroti tren dari lebih dari 62 warga yang menyukai wisata spontanitas

jakarta

Turis Indonesia ternyata suka melakukan wisata spontan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melihat potensi wisata domestik dalam tren spontan ini.

Dalam OYO Travelopedia Travel Trends Report 2022, perjalanan spontan menjadi tren utama yang mempercepat pemulihan industri pariwisata dan perhotelan Indonesia di era pasca pandemi.

Lebih dari 2,4 juta pemesanan tercatat sehari sebelum perjalanan atau pada hari perjalanan, meningkat 14 persen dari tahun sebelumnya.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Dari penelitian ini diketahui bahwa Bali menjadi tujuan utama perayaan tahun baru. Bandung, Yogyakarta dan Semarang juga merupakan tujuan wisata unggulan, dan tujuan wisata spiritual dan budaya memiliki daya tarik yang kuat.

“Kami meyakini tren swawisata akan mempercepat pergerakan 1,4 miliar wisatawan domestik pada 2023 dengan nilai PDB pariwisata di atas 4 persen. Wisata spontan atau yang dikenal dengan wisata instan semakin marak dipicu oleh relaksasi PPKM. Kita ingin wisata spontanitas menjadi momentum pengambilan keputusan sehingga kita bisa menyesuaikan kebijakan,” kata Sandiaga.

Untuk mendukung tren tersebut, Sandiaga mengusulkan sejumlah tindakan yang perlu dilakukan. Pertama, menggenjot promosi pariwisata, terutama secara digital. Kedua, kesiapan transportasi diperlukan untuk mendukung pergerakan wisatawan.

“Tempat duduk pesawat dan kereta api perlu tersedia, konektivitas kendaraan pribadi perlu lebih baik, kita juga perlu meningkatkan koordinasi dengan Dinas Perhubungan,” ujarnya.

“Saat ini penerbangan domestik sudah mencapai 71 persen dan jumlah permintaan terus meningkat. Penerbangan ke luar negeri kini sudah mencapai 33 persen,” tambahnya.

Kemudian Sandiaga juga menyoroti desa wisata yang dipilih sebagai destinasi wisata dadakan. Dia menyebut sejumlah desa wisata yang pengunjungnya akan meningkat pada 2022.

“Misalnya, Desa Wisata Tinaleh di Kabupaten Kulon Progo meningkat dari sebelumnya hanya 3.300 menjadi 6.000 dan menjadi dua kali lipat. Pendapatannya akan meningkat dari Rp 67 juta menjadi Rp 330 juta pada 2022. Turis dari 105.000 menjadi 140.000. Produk UMKM meningkat 40 persen dan Nataru mendatangkan 5.500 wisatawan,” katanya.

Selain itu, ada juga Desa Wisata Ngilngof di sebelah tenggara Maluku yang jumlah wisatawannya meningkat dari 92.000 menjadi 99.000. Di Nataru sendiri, desa itu dikunjungi 15.000 wisatawan.

Kemudian Desa Wisata Tondok Bakaru di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat akan dikunjungi 11.000 wisatawan pada tahun 2022. Puncaknya, 10.000 turis datang ke sana selama Nataru.

Saksikan video Ekraf Indonesia bersiap menyalip Korea Selatan dalam 5 tahun ke depan
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button