Sampah di Masjid Raya Al Jabbar dan kemacetan menjadi tugas Pemkot
PITA – Masyarakat berbondong-bondong mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar. Antusiasme yang besar ini mengakibatkan rusaknya pemandangan dan kebersihan kawasan masjid.
Sehari setelah peresmian Masjid Raya Al-Jabbar, banyak warga yang membuang sampah sembarangan hingga mengotori tempat ibadah.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menjawab, pihaknya akan mengambil langkah bijak.
“Untuk ruang PKL harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan dampak apapun, terutama terhadap lingkungan melalui limbah,” kata Ema, Selasa (10/1).
Ia mengaku Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah memiliki rencana untuk menampung pedagang di kawasan masjid.
“Sudah ada rencana PKL, jadi tidak berjualan di mana-mana,” kata Ema.
Menurutnya, saat ini gereja dimanfaatkan oleh masyarakat tak terkecuali sebagai objek wisata.
“Sejumlah catatan terkait dengan akses dan pengoperasian Al Jabbar yang kini menjadi salah satu destinasi wisata religi di Kota Bandung,” kata Ema.
Ia mengakui kawasan tersebut sangat perlu dilaksanakan dengan rambu-rambu perilaku untuk mengatur kunjungan masyarakat.
“Masjid itu tempat ibadah. Walaupun sah-sah saja ada yang datang untuk wisata religi,” tambah Ema.
“Namun perlu diatur melalui rambu-rambu perilaku yang mengatur kebiasaan seperti membuang sampah,” lanjutnya.
Selain sorotan terhadap perilaku pengunjung dan membuang sampah sembarangan di situs Al Jabbar, akses jalan juga menjadi masalah.
Source: news.google.com
