Rumah adat di Jawa Timur memiliki filosofi yang luhur dan ramah lingkungan - WisataHits
Jawa Timur

Rumah adat di Jawa Timur memiliki filosofi yang luhur dan ramah lingkungan

Rumah adat di Jawa Timur memiliki filosofi yang luhur dan ramah lingkungan

Konten Jawa Timur, Jakarta –

Rumah adat merupakan bagian penting dari ciri khas suatu suku atau daerah. Rumah adat tentunya terdapat di berbagai daerah di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Timur. Meski memiliki banyak kesamaan dengan rumah adat lain di pulau Jawa, ada filosofi yang mengharukan tentang rumah adat Jawa Timur.

Kebanyakan rumah adat di Jawa Timur berbentuk piramida atau dara gepek dengan konsep joglo, menurut Gramedia. Biasanya bahan yang digunakan adalah kayu, terutama kayu jati. Sedangkan bentuk atapnya yang menyerupai gunung merupakan simbol rumah Joglo.

Hal ini dikarenakan penduduk setempat menganggap gunung tersebut sebagai tempat bersemayamnya para dewa yang juga dikenal sebagai tempat keramat petinggi. Oleh karena itu, cetakan tersebut dicor pada atap rumah yang disebut tajug.

Baca juga: Hampir selalu ramai, wisata religi Makam Sunan Ampel menarik dari berbagai aspek

Bukan hanya atap, banyak makna filosofis pada bangunan tradisional Jawa Timur, salah satunya serambi yang menyerupai gazebo dan dibuat sedemikian lebar sehingga bisa menjulang tinggi di atas rumah itu sendiri.

Orang Jawa kuno memiliki hobi membangun serambi atau paviliun besar karena terbiasa menerima banyak tamu pada acara-acara adat. Mereka juga memilih bahan bangunan yang menggunakan sumber daya alam, seperti kayu jati yang dipercaya banyak penduduk setempat.

Selain jati, banyak jenis kayu lain yang digunakan untuk membangun rumah tradisional. Di bagian atas terdapat beberapa rumah yang menggunakan batu bata tanah liat. Beberapa rumah lainnya juga menggunakan anyaman daun kelapa.

Baca juga: Kalender Jawa 2023 lengkap dengan daftar hari baik untuk menikah

Inilah poin terakhir yang terlihat sangat indah: ukiran pada pintu, yang merupakan ciri sekaligus simbol kepercayaan masyarakat terhadap leluhurnya. Pasalnya, masyarakat percaya bahwa dengan memasang ukiran pada pintu rumah, maka rumahnya akan terhindar dari berbagai hal negatif.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button