Revitalisasi Taman Balekambang, Pemkot Surakarta Tunda Bongkar Bangunan Pariwisata - WisataHits
Jawa Tengah

Revitalisasi Taman Balekambang, Pemkot Surakarta Tunda Bongkar Bangunan Pariwisata

SOLO – Rencana Pemprov DKI untuk membubarkan Grha Wisata Niaga sempat tertunda. Pasalnya, gedung ini akan digunakan sementara untuk kantor UPT di Taman Balekambang saat kawasan tersebut sedang direvitalisasi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko mengatakan penggunaan Grha Wisata Niaga sebagai kantor sementara akan memakan waktu yang cukup lama. Pasalnya, revitalisasi Taman Balekambang akan berlangsung hingga akhir tahun 2023. Artinya, rencana pembongkaran Grha Wisata Niaga tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

“Tidak hanya kantor yang pindah ke Grha Wisata Niaga. Di sini pun pementasan ketoprak bergerak. Kami masih menyesuaikan level Ramayana. Mungkin di parkiran Taman Balekambang,” kata Aryo.

Revitalisasi Taman Balekambang akan menelan biaya Rp 198 miliar dari pemerintah pusat. Proyek ini dimulai Agustus lalu hingga akhir tahun 2023. Penataan lahan seluas 10,26 hektar ini dilakukan sedemikian rupa agar kawasan tersebut bisa dimaksimalkan sebagai objek wisata dan budaya.

“Langkah kerjanya masih sama. Gedung ketoprak, TK, tambak dan sebagainya. Anggaran semua berasal dari tengah,” jelasnya.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menegaskan akan menunda rencana pembongkaran Grha Wisata Niaga jika masih dijadikan lokasi alternatif selama Taman Balekambang dihidupkan kembali oleh pemerintah pusat. Pemprov DKI siap memberikan dukungan penuh agar revitalisasi bisa selesai tepat waktu.

“Karena darurat, kami pindah ke sana dulu (Grha Wisata Niaga). Pembongkaran dapat menyesuaikan. Yang jelas nanti Taman Balekambang akan menjadi pusat kebudayaan Jawa, gedung Ketoprak, teater terbuka, kolam renang semua akan didirikan. Konsepnya tidak kami ubah, malah diperluas agar bisa dimaksimalkan seiring dengan peningkatan kehadiran juga,” tambah Gibran. (Ves/Bun)

SOLO – Rencana Pemprov DKI untuk membubarkan Grha Wisata Niaga sempat tertunda. Pasalnya, gedung ini akan digunakan sementara untuk kantor UPT di Taman Balekambang saat kawasan tersebut sedang direvitalisasi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko mengatakan penggunaan Grha Wisata Niaga sebagai kantor sementara akan memakan waktu yang cukup lama. Pasalnya, revitalisasi Taman Balekambang akan berlangsung hingga akhir tahun 2023. Artinya, rencana pembongkaran Grha Wisata Niaga tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

“Tidak hanya kantor yang pindah ke Grha Wisata Niaga. Di sini pun pementasan ketoprak bergerak. Kami masih menyesuaikan level Ramayana. Mungkin di parkiran Taman Balekambang,” kata Aryo.

Revitalisasi Taman Balekambang akan menelan biaya Rp 198 miliar dari pemerintah pusat. Proyek ini dimulai Agustus lalu hingga akhir tahun 2023. Penataan lahan seluas 10,26 hektar ini dilakukan sedemikian rupa agar kawasan tersebut bisa dimaksimalkan sebagai objek wisata dan budaya.

“Langkah kerjanya masih sama. Gedung ketoprak, TK, tambak dan sebagainya. Anggaran semua berasal dari tengah,” jelasnya.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menegaskan akan menunda rencana pembongkaran Grha Wisata Niaga jika masih dijadikan lokasi alternatif selama Taman Balekambang dihidupkan kembali oleh pemerintah pusat. Pemprov DKI siap memberikan dukungan penuh agar revitalisasi bisa selesai tepat waktu.

“Karena darurat, kami pindah ke sana dulu (Grha Wisata Niaga). Pembongkaran dapat menyesuaikan. Yang jelas nanti Taman Balekambang akan menjadi pusat kebudayaan Jawa, gedung Ketoprak, teater terbuka, kolam renang semua akan didirikan. Konsepnya tidak kami ubah, malah diperluas agar bisa dimaksimalkan seiring dengan peningkatan kehadiran juga,” tambah Gibran. (Ves/Bun)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button