QRIS gencar digalakkan pemerintah, pengecer mengeluhkan beban pajak - WisataHits
Yogyakarta

QRIS gencar digalakkan pemerintah, pengecer mengeluhkan beban pajak

QRIS gencar digalakkan pemerintah, pengecer mengeluhkan beban pajak

Harianjogja.com, JOGJA — Di tengah kampanye penggunaan yang gencar Balas Cepat Standar Indonesia (QRIS) sebagai metode pembayaran nontunai, penjual jajanan kering di Pasar Beringharjo menolak menggunakannya. Penjual mengeluhkan besarnya pajak yang dibebankan oleh QRIS kepada penjual.

“Pajaknya lumayan untuk penjual seperti kami, kalau tidak salah pajaknya sampai 17 persen,” kata pedagang itu, Kamis (19/1/2023).

Dia saat ini lebih memilih dua metode transaksi, yaitu tunai dan wire transfer. Ia juga sering mendapat pesanan dengan pengiriman barang yang dilakukan melalui transfer bank. “Yang belanja cashless biasanya anak muda atau ibu-ibu, yang bahasa sehari-hari mereka memilih wire transfer,” ujarnya.

Dia sering menerima banyak pesanan melalui transfer bank. Ia pun mengaku sempat dibujuk oleh pihak Pasar Lurah, namun tetap memilih cara konvensional.

BACA JUGA: Asyik Bayar Wisata Andong di Jogja Bisa Pakai QRIS

Diakuinya, ketika harus menggunakan QRIS memang merepotkan karena harus menunggu beberapa jam agar uang masuk ke rekening setelah bertransaksi karena harus mengembalikan modal yang didapat. “Uangnya tidak langsung masuk, bedanya kalau transfer uangnya bisa langsung main,” ujarnya.

Di sisi lain, penjual pakaian olahraga, Deddy Permata, justru mengaku sudah menggunakan metode transaksi QRIS sejak usia 21 tahun untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

“Terkadang ada pembeli yang tidak memiliki uang tunai dan memilih menggunakan QRIS agar lebih cepat,” kata Deddy. Dia mengatakan, pembeli terkadang tidak membeli karena metode transaksi yang terbatas.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button