Pusat Studi Peradaban, tim pertama dosen UB studi Karimunjawa - WisataHits
Jawa Timur

Pusat Studi Peradaban, tim pertama dosen UB studi Karimunjawa

WAKTU INDONESIA, MALANG – Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya (PSP UB) merupakan pusat studi dan tim pertama fakultas UB yang melakukan penelitian di Karimunjawa.

Hal ini dibenarkan oleh Pengawas Ekosistem Hutan (PEH) Seksi Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa II (SPTNK), Zainul Abidin, S.Bio. yang berlangsung pada tanggal 24 Agustus 2022 di Karimunjawa.

“Biasanya orang datang ke sini untuk melihat, tetapi ini berbeda, datang ke sini untuk melakukan penelitian. Sangat menarik,” kata Zainul.

Tim Peneliti PSP UB dipimpin oleh Dhiana Puspitawati, SHLLM, Ph.D, dengan anggota Prof.DR.Moh.Fadli; DR.Ir. Edi Susilo, MS; DR.Rita Parmawati, SP., ME.; Miftahus Sholehudin, S.HI., M.HI.; Ulfatun Nadifa, SPD; dan Meydo Omar Zyahrizal Prabowo.

Judul penelitian tim PSP UB kali ini adalah “Perlindungan dan Pengelolaan Ekowisata Cagar Budaya Bawah Laut di Karimunjawa Melalui Museum Virtual Interaktif: Tantangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang”, didanai oleh Hibah Penguatan Penelitian Pusat Studi LPPM-UB saya tahun 2022.

PSP-UB-a.jpgDari kiri: Adit (Tim Peneliti), Zainul (Pengendali Ekosistem Hutan), Brian (Tim Peneliti), Afien (Tim Peneliti), saat mengunjungi Balai Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa Seksi II dan melakukan penelitian. (FOTO: PSP UB untuk TIMES Indonesia)

Sedangkan tim peneliti lapangan kali ini adalah Rizki Febrianto Supriyadi, S.Sn.; Aditya Prastian Supriyadi; SH, MH, Zainal Arifien, S.Kom, M.Kom; dan Meydo Omar Zyahrizal Prabowo. Mereka didampingi Arif Setiawan, Ketua Umum Perhimpunan Biro Pariwisata Karimunjawa (PBWK).

PSP UB meneliti dari 24.-26. Agustus 2022 langsung di lapangan. “Tim peneliti lapangan PSP UB juga melakukan dokumentasi bawah air di lokasi kapal Indonoor dan kapal tile dengan bantuan penyelam profesional lokal,” kata ketua tim peneliti UB-PSP Dhiana Puspitawati, Selasa (6/7/2022). ). ).

Saat tim peneliti tiba, mereka disambut hangat oleh Dinas Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa II.

“Tim PSP UB sangat terkesan dengan sambutan hangat dan pelayanan yang menyenangkan yang diberikan oleh seluruh pejabat Seksi Pengelolaan Taman Nasional II Dinas Karimunjawa,” ujar Dhiana.

Sebelumnya, tim telah memperoleh izin penelitian dan mengajukan presentasi online ke Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKj) Semarang.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa tantangan dalam upaya pemanfaatan warisan budaya bawah laut.

Tantangan tersebut antara lain kurangnya informasi tentang situs cagar budaya bawah laut di Karimunjawa; kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan warisan budaya bawah laut di antara pemerintah daerah; dan vandalisme dari aktivitas manusia dan proses alam akan menyebabkan beberapa perubahan atau degradasi situs warisan budaya bawah laut.

Tantangan lainnya adalah kurangnya akses ke Karimunjawa; kebutuhan besar untuk pembiayaan; dan sumber daya manusia yang memiliki keahlian khusus untuk mengelola situs cagar budaya bawah laut sebagai museum karena merupakan departemen yang sangat khusus.

Dari kesaksian Zainul Abidin, peneliti mendapatkan beberapa informasi yang sangat berharga. Bahwa masih banyak situs bawah laut lainnya yang belum terdaftar, sehingga undang-undang tidak dapat memenuhi fungsi dan perannya.

Kondisi ini membuat masyarakat tidak bertanggung jawab dan bebas mengeksploitasi kawasan bawah laut yang seharusnya dilindungi. Selain itu, ada keadaan darurat keamanan situs yang sewaktu-waktu dapat rusak tanpa tindakan hukum.

Namun selain itu, lembaga SPTNK juga memiliki personel dan infrastruktur yang mumpuni, sehingga SPTNK harus menjadi bagian penting dari implementasi UU Cagar Budaya yang melindungi situs purbakala dan cagar budaya bawah laut di Karimunjawa.

PSP-UB-b.jpgBendera Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya di bawah Laut Karimunjawa (FOTO: PSP UB untuk TIMES Indonesia)

Kedepannya, PSP UB berharap penelitian ini dapat membantu mewujudkan wisata Karimunjawa dengan konsep ekowisata. “Artinya kegiatan pariwisata yang dilakukan harus tetap memberikan perhatian penuh pada konservasi sumber daya pariwisata dan bertanggung jawab dengan menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” kata Dhiana.

Selain itu, melalui teknologi canggih, perlindungan dan pengelolaan ekowisata yang berkelanjutan dapat diwujudkan melalui pembuatan museum virtual interaktif.

Kedepannya Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKj) Semarang setuju untuk mendukung dan mendukung kegiatan penelitian Pusat Studi Peradaban Universitas Brawijaya (PSP UB) selanjutnya.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button