Proyek PUPR Kunker, Aleg PKS berharap Bendungan Cipanas bisa mengurangi banjir di Sumedang-Indramayu - WisataHits
Jawa Barat

Proyek PUPR Kunker, Aleg PKS berharap Bendungan Cipanas bisa mengurangi banjir di Sumedang-Indramayu

Proyek PUPR Kunker, Aleg PKS berharap Bendungan Cipanas bisa mengurangi banjir di Sumedang-Indramayu

Tasikmalaya (13/09) – Kelompok PKS Komisi V DPR RI Toriq Hidayat menginginkan pekerjaan dan pembebasan lahan proyek pembangunan Bendungan Cipanas selesai tepat waktu.

Hal itu disampaikannya pada Jumat (9 September 2022) saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) kepada anggota Komisi V DVR RI.

“Saya sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar Bendungan Cipanas segera beroperasi sesuai jadwal. Sehingga pada pertengahan tahun 2023 bisa kebanjiran,” kata politisi PKS itu di lokasi. Di Desa Cibuluh, Kabupaten Sumedang.

Toriq mengatakan Bendungan Cipanas memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku 850 liter per detik, mengurangi banjir hingga 487,75 meter kubik per detik, potensi kawasan wisata dan sumber pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM).

“Seperti yang dijelaskan pengelola proyek, bendungan ini merupakan bangunan multifungsi yang berpotensi menjadi kawasan wisata dan sumber pembangkit listrik, dan yang terpenting sebagai penopang air baku dan meminimalisir banjir berulang kali,” ujarnya.

Menurut Toriq, jika Bendungan Cipanas selesai dengan kualitas dan waktu yang direncanakan. Kemudian dapat mensuplai air baku yang dapat digunakan oleh rumah tangga di pesisir. Manfaatnya akan terasa ketika masyarakat yang air tanahnya tidak bisa dikonsumsi.

“Langkah selanjutnya adalah mengurangi banjir. Beberapa bencana terjadi di Kabupaten Sumedang pada tahun 2022 saja. Banjir melanda kawasan Kebon Kalapa Juni lalu, menenggelamkan sejumlah rumah, tempat ibadah dan sebentar jalan nasional Bandung-Cirebon,” katanya.

Pada Mei lalu, tambah Toriq, kawasan wisata Citengah di Kabupaten Sumedang juga dilanda banjir bandang yang menelan korban 1 orang. Polisi menduga sementara hal ini terjadi akibat alih fungsi lahan di hulu sungai yang tidak dimanfaatkan dengan baik.

Source: fraksi.pks.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button