Progres Pemugaran Pusaka Benteng Pendem di Ngawi sudah 90 persen - WisataHits
Jawa Timur

Progres Pemugaran Pusaka Benteng Pendem di Ngawi sudah 90 persen

TIMESINDONESIA, NGAWI – Kementerian PUPR RI saat ini sedang melanjutkan rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya Benteng Pendem di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Hingga Juli tahun ini, progres pekerjaan secara keseluruhan telah mencapai 90,99 persen pada minggu ke-84.

Diketahui, rehabilitasi ini merupakan kegiatan yang dilakukan berdasarkan arahan Presiden Jokowi (Joko Widodo) saat melakukan kunjungan kerja pada Februari 2019, yang kegiatan fisiknya dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Daerah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen menjadi Cipta Karya Kementerian PUPR per 10 Desember 2020 dan dijadwalkan selesai pada 28 Januari 2023.

Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem adalah benteng yang dibangun oleh Gubernur Van Den Bosch pada tahun 1839 dan digunakan sebagai pertahanan untuk menghalangi transportasi logistik para pejuang. Benteng ini terletak di antara pertemuan dua sungai yaitu Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.

Bangunan-Warisan-Benteng-Pendem-Area-2.jpg

“Dinamakan Benteng Pendem karena benteng ini dibangun lebih rendah dari tanah sekitarnya dan dikelilingi oleh punggung bukit sehingga terlihat tersembunyi dari luar,” kata TIMES Indonesia dalam keterangan yang dirilis Balai Prasarana Permukiman Daerah (BPPW) Jawa Timur. Rabu, diterima (27.7.2022).

Ia menjelaskan, berdasarkan SK Bupati Ngawi Nomor 188/201/404.033/2018 yang menetapkan Benteng Van Den Bosch/Benteng Pendem sebagai Bangunan Cagar Budaya Tingkat Kabupaten, situs bersejarah ini ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya pada 14 November 2018.

Benteng Pendem memiliki potensi yang sangat besar sebagai salah satu tujuan wisata di Ngawi sendiri.Dengan dipugarnya pembangunan yang terdaftar ini akan memungkinkan untuk meningkatkan pariwisata di kabupaten tersebut. Ngawi, terutama di sekitar area Fort Van Den Bosch

Konsep Rehabilitation Adaptive Reuse Concept mengembalikan fungsi bangunan heritage dengan fungsi baru dengan minimal mengubah bentuk bangunan lama untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang diterapkan dalam pemugaran Benteng Pendem.

Bangunan-Warisan-Benteng-Pendem-Area-3.jpg

“Prinsip revitalisasi pada bangunan terdaftar adalah mengubah ‘dalam’ dengan tetap menjaga ‘luar’,” jelasnya.

Dalam prosesnya, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan kembali Benteng Pendem, Kementerian PUPR melibatkan pemerintah daerah dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur untuk menegakkan prinsip pelestarian bangunan cagar budaya.

Lingkup pekerjaan yang dilakukan di Benteng Pendem meliputi perbaikan dan penambahan struktur bangunan, pekerjaan arsitektur pada tiga belas bangunan di kawasan Benteng Pendem, serta penataan area eksterior dan perluasan infrastruktur di kawasan benteng.

Saat ini, perbaikan tiga belas bangunan inti hampir selesai dan sistem pencahayaan sedang dipasang. Sedangkan untuk bagian luar masih dilakukan penggalian parit di sekitar core area.

Pembangunan Benteng Pendem diharapkan selesai dalam waktu enam bulan ke depan. Dengan kerjasama seluruh pemangku kepentingan terkait, diharapkan Benteng Pendem dapat menjadi destinasi wisata utama bagi Kabupaten Ngawi.

“Kami berharap seluruh warga Ngawi dan wisatawan bangga dengan Benteng Pendem dan menjaga kelestariannya sehingga Benteng Pendem dapat menjadi bagian dari wisata sejarah di Indonesia, seperti Benteng Vredeburg di Jogjakarta dan Benteng Rotterdam di Makassar,” ujarnya.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button