Produk pasar tradisional jadi buruan turis, Yogyakarta akselerasi digitalisasi - WisataHits
Yogyakarta

Produk pasar tradisional jadi buruan turis, Yogyakarta akselerasi digitalisasi

Produk pasar tradisional jadi buruan turis, Yogyakarta akselerasi digitalisasi

TEMPO.CO, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta sedang mencari dorongan untuk merevitalisasi belasan pasar tradisional yang akhir-akhir ini menjadi tujuan alternatif bagi wisatawan yang gemar berbelanja. Seiring dengan tren kunjungan wisatawan ke pasar tradisional tersebut, produk yang dijual mulai dari sembako hingga oleh-oleh perlahan mulai diperbaiki kemasannya dan dipajang di digital market showcase atau Perdagangan elektronik.

“Salah satu pasar yang sudah mulai gencar didigitalkan produknya agar bisa menjadi referensi wisatawan yang berkunjung adalah Pasar Beringharjo,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta Kadri Renggono, dalam forum diskusi di Harper Hotel Yogyakarta , Rabu, 25 Januari 2023.

Kadri mengatakan memang bukan perkara mudah untuk menggalakkan digitalisasi bagi pedagang pasar tradisional yang rata-rata masih awam dengan anak muda. Perdagangan elektronik Langkah yang dilakukan saat ini untuk memastikan digitalisasi bergerak cepat, salah satunya dengan melibatkan anak muda secara langsung.

Mereka berupaya membantu para pedagang pasar tradisional di Yogya untuk segera memiliki etalase digital. Tak jarang, kata Kadri, para pemuda ini juga hadir pengecer produk pasar tradisional itu sendiri.

“Saat ini minat anak muda terhadap pasar tradisional kembali tinggi, dan sebagian dari mereka sudah pindah dan memasarkan produk pasar tradisional di Yogya, sehingga semakin diminati wisatawan,” kata Kadri.

Slamet Kurniawan, pengelola Space Roastery, kafe yang sering dikunjungi turis yang juga merupakan coffee roaster ternama di Yogya, mengatakan ada beberapa hal yang tidak bisa diabaikan untuk bisa bersaing di pasar digital. “Jelas yang utama adalah visual, lalu kemasan dan judul produk menarik karena waktu melihat pengunjung di digital marketplace itu hitungan detik,” ujar Slamet yang mengungkapkan hal tersebut dalam waktu sebulan setelah memesan produk biji kopinya. Perdagangan elektronik stabil 3.000 pesanan.

Emmiryzan, kepala departemen kebijakan publik dan hubungan pemerintah daerah Tokopedia, mengatakan pada forum bahwa Yogyakarta saat ini menjadi daerah dengan indeks penjualan dan indeks pendapatan tertinggi, diikuti oleh Surabaya dan Bandung. Indeks itu didapat saat pihaknya menginisiasi program tersebut hyperlocal yang memperluas pasar dan memudahkan orang menemukan toko terdekat.

“Kenaikan indeks penjualan dan indeks omzet di Yogyakarta mencapai 148 persen dan 64 persen, Surabaya 194 persen dan 85 persen, Bandung 27 persen dan 100 persen,” kata Emmiryzan.

Baca juga: Menjamin pasar kuliner tradisional Yogyakarta yang aman dilengkapi dengan laboratorium mini

Selalu update informasi terbaru. Tonton breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram “http://tempo.co/”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button