Museum Gunung Merapi di Yogyakarta Ditutup, Ini Alasannya - WisataHits
Yogyakarta

Museum Gunung Merapi di Yogyakarta Ditutup, Ini Alasannya

WAKTU INDONESIA, YOGYAKARTA – Efektif Senin (21/11/2022) Pemerintah Kabupaten Sleman akan menutup Museum Gunung Merapi (MGM) untuk kunjungan wisatawan hingga tanggal yang akan ditentukan kemudian.

Penutupan museum yang berlokasi di Jalan Boyong Dusun Banteng, Hargobinangun, Pakem Sleman ini sejalan dengan anjuran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI usai dilakukan pemeriksaan atau peninjauan di MGM pada Senin 12 September 2022.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan, BPK RI saat itu menyebut kondisi gedung MGM memprihatinkan.

Museum-Gunung-Merapi-2.jpg

“Oleh karena itu, mereka mengusulkan penutupan sementara MGM bagi kunjungan wisatawan untuk mempertimbangkan keselamatan wisatawan,” kata Danang, Selasa (22/11/2022).

Selain itu, menurut kesimpulan BPK RI, Pemkab Sleman harus segera melaksanakan rehabilitasi MGM.

Menindaklanjuti saran BPK, kata Danang Maharsa, biro kebudayaan Sleman langsung menggelar rapat internal untuk membahas usulan penutupan MGM. Hasil pertemuan itu kemudian dikomunikasikan kepada Bupati Sleman. Kemudian bertemu dengan OPD terkait lainnya.

Alhasil, semua sepakat MGM ditutup sementara untuk kunjungan wisatawan. “Ini berdasarkan pertimbangan keselamatan wisatawan. Sejalan dengan komitmen Pemkab Sleman untuk selalu melindungi wisatawan,” ujarnya.

Penutupan sementara fasilitas wisata MGM itu tercatat dalam surat edaran Bupati Sleman yang ditandatangani Sekda Sleman Harda Kiswaya.

Kepala Dinas Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Sleman (Kundha Ka Budayan), Edy Winarya mengumumkan, dari 21 museum yang ada di Kabupaten Sleman, MGM merupakan satu-satunya museum yang kewenangannya berada di bawah Dinas Kebudayaan Sleman.

Namun, dengan mengacu pada aturan yang ada untuk rehabilitasi MGM, APBD tersebut tidak bisa digunakan. Sedangkan perencanaan anggaran Danais dilakukan 2 tahun setelah pemberian MGM kepada pemerintah Kabupaten Sleman.

Dari Rp 13 miliar anggaran rehabilitasi yang diajukan Pemkab Sleman, telah disetujui Rp 7,5 miliar. Setelah audit remediasi DED selesai, remediasi fisik gedung MGM akan dilakukan pada tahun 2023 dengan menggunakan anggaran Dana Privilege untuk tahun anggaran 2023.

Selama ditutup, operasional karyawan tetap berjalan seperti biasa dan jam kerja akan disesuaikan. Karyawan MGM akan fokus mengevakuasi dan menyelamatkan koleksi.

Museum-Gunung-Merapi-3.jpg

MGM ditambahkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Permukiman (DPUPKP) Pemerintah Kabupaten Sleman, Taupiq Wahyudi, dan mulai dibangun pada tahun 2005 dan diresmikan oleh Menteri ESDM pada 1 Oktober 2009.

Namun, museum ini baru dibuka untuk umum pada 1 Januari 2010. Memasuki pelataran museum, Anda bisa melihat sebuah bangunan unik. bangunan
itu membentuk kerucut.

Menurut Taupiq, Badan Geologi membangun ini. Sedangkan yang paling belakang dibangun Pemda DIY dan Pemkab Sleman.

Tingkat kerusakan di bagian depan cukup besar. Namun, Pemkab Sleman tidak bisa menyentuhnya karena aset tersebut bukan milik Pemkab Sleman.

Di satu sisi, sesuai aturan, setelah 10 tahun setelah pembangunan baru bisa diberikan kepada Pemkab Sleman di masa mendatang. Diumumkan bahwa kerusakan terjadi pada atap atau langit-langit dan mempengaruhi lantai.

Risiko bahayanya adalah plafon sewaktu-waktu bisa runtuh dan menimpa pengunjung. Namun, struktur betonnya masih kuat. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan kerusakan akan menyebar kemana-mana.

Setelah dihibahkan ke Pemkab Sleman tahun 2019, sebenarnya diusulkan untuk menggunakan Danais.

“Mudah-mudahan bisa terealisasi pada 2023. Saat ini dana rehabilitasi MGM Sleman membutuhkan waktu untuk dicairkan. Bisa memakan waktu antara enam hingga tujuh bulan, ”kata Taupiq.

Sementara itu, Kepala Biro Pariwisata Sleman (Dispar) Ishadi Zayid mengumumkan penutupan gedung MGM. Sementara itu, fasilitas yang ada di bawah MGM dapat terus digunakan wisatawan.

Untuk menjaga agar kunjungan tetap berjalan, ia berencana untuk terus menyelenggarakan serangkaian acara hiburan di lokasi tersebut. Termasuk bekerja sama dengan Even Organizer (EO) untuk menjalankan kegiatan event outdoor di MGM karena masih memungkinkan.

Jika Museum Gunung Merapi (MGM) ditutup, pendapatan juga akan nol.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram Update TI. Caranya, klik link ini dan bergabunglah dengan kami. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button