Pro dan Kontra Pesta Maulid Nabi

Melalui Selamat Wahyudi

KETIKA Ini adalah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. apa yang biasa disebut Maulid Nabi adalah sesuatu yang umum bagi sebagian besar umat Islam. Maulid Nabi adalah saat yang kita tunggu-tunggu karena umat Islam sangat senang dan bersemangat untuk dapat merayakan dan memuliakan Nabi lagi dengan doa dan pujian untuknya.

Namun, selama ini sebagian orang beranggapan bahwa merayakan Maulid Nabi adalah praktik bid’ah karena tidak pernah dianjurkan oleh Nabi. Mereka yang terpapar Wahhabisme yang beranggapan bahwa merayakan Maulid Nabi tidak ada artinya dan tidak membawa manfaat. Di sisi lain, bagi mereka, merayakan Maulid adalah amalan yang bisa mengarah pada kekufuran.

Karena ketidaksesuaian pemahaman ini, Wahabi seringkali dengan mudah mengingkari orang lain yang amalan ibadahnya tidak sama dengan mereka. Tidak hanya perayaan Maulid, seperti Tawasul dan ziarah ke makam Nabi Muhammad. Anda punya masalah.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Indonesia yang Wajib Dikunjungi, Salah satunya di Jawa Barat

Lalu bagaimana menanggapi Wahhabisme, yang telah mempengaruhi banyak orang yang mengaku sebagai bagian dari ? Ahlussunnah wal Jamaah (Asvaya) itu?

di dalam buku Tolak Wahabi, Sayyid Ahmad Zaini Dahlan membahas berbagai hal terkait Wahhabisme yang selama ini dianggap sesat karena menyoroti banyak umat Islam yang mengamalkan berbagai tradisi keagamaan dengan tujuan memuliakan Rasulullah. seperti pada perayaan Maulid Nabi.

Sayid Ahmad Zaini Dahlan menyatakan bahwa Rasulullah saw. berhak untuk ditinggikan dan dimuliakan. Bentuk pemuliaan baginya antara lain kemeriahan pada malam maulid Nabi, pembacaan maulid, makanan bagi yang merayakan Maulid Nabi, dan hal-hal baik lainnya yang dilakukan oleh masyarakat.

Penulis menyatakan bahwa peringatan tersebut sah selama amalan memperingati maulid Nabi tidak menyimpang darinya dan mengutamakan kebaikan.

Source: news.google.com