Gerbang situs Kinterejo konon berbentuk regol - WisataHits
Jawa Tengah

Gerbang situs Kinterejo konon berbentuk regol

SOOKO, Jawa Pos Radar Mojokerto – Teka-teki struktur bangunan Dusun Klinterejo/Desa Klinterejo Kecamatan Sooko belum terjawab sepenuhnya. Arkeolog BPCB Jawa Timur menduga gerbang masuk di sisi barat situs peninggalan Raja Hayam Wuruk itu berupa Gerbang Magang alias Regol. Menurut asumsi sejumlah temuan pada penggalian tahap keempat, yang baru selesai beberapa hari lalu.

Ketua Tim Penggalian Situs Kinterejo dan Arkeolog Pahadi dari BPCB Jawa Timur mengatakan dugaan tersebut didasarkan pada sejumlah temuan selama penggalian tahap keempat. Mulai dari temuan tiga tonjolan setinggi sekitar 80 cm dengan ketinggian 10 lapis batu bata, pecahan genteng hingga deretan batu alas di sekitar galian. “Ada kemungkinan bentuk gapura depan (situs) hanya berupa ruang tamu dengan kubah atau atap genteng yang ditopang tiang-tiang kayu yang berdiri di atas alasnya. Kalau kita bayangkan seperti regol, hanya ada satu atap sebagai penanda pintu masuknya,” ujarnya kemarin.

Selain itu, ditemukan konstruksi tembok berukuran sekitar dua meter persegi. Ini adalah sekitar 3 meter barat di mana struktur utama ditemukan sepanjang 24 meter. Seharusnya Regoltor dibangun di antara dua tembok. Sehingga pengunjung website melewati dua dinding untuk masuk ke situs. “Sebenarnya ini asumsi yang dangkal mengingat temuan artefak berupa bangunan di sekitar pagar dan fragmen genting di sekitar galian. Kami menggabungkan temuan ini untuk asumsi kami. Jadi masih belum fakta, jadi perlu dikaji ulang,” jelasnya.

Menurut Pahadi, kemungkinan pola gerbang peninggalan kerajaan Majapahit masih besar. Juga, sudut dinding luar di sisi barat situs belum ditemukan. Jadi mungkin saja jika sebuah sudut ditemukan, pola pintu masuk kota yang berbeda dapat terungkap. “Secara struktural, kami masih belum menemukan fondasi gerbang yang mengarah ke Paduraksa dan Bentar. Kami masih belum menemukannya di tengah. Mungkin strukturnya kembali ke selatan,” jelasnya.

Bahkan, lanjut Pahadi, kemungkinan struktur situs tersebut tidak menggunakan gerbang masuk. Seperti Candi Penataran di Blitar yang hanya memasang arca Dwarapala sebagai penanda pintu masuk candi. “Jadi ada struktur gerbang atau tidak sama sekali? Kemungkinannya masih besar,” ujarnya.

Kini pihaknya tengah mencoba melakukan kajian dan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap struktur gapura bangunan suci umat Hindu tersebut. “Ini hanya tebakan pertama, ini hipotesis yang sedang kami selidiki lebih lanjut. Ada beberapa pendekatan yang perlu kita lakukan. Salah satu kemungkinan adalah analoginya. Apakah ada bangunan atau candi yang sejenis,” kata Pahadi. (vad/ron)

Source: radarmojokerto.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button