Resesi sudah dekat, tetapi pariwisata di Astindo Pede akan terus berkembang pada tahun 2023 - WisataHits
Jawa Timur

Resesi sudah dekat, tetapi pariwisata di Astindo Pede akan terus berkembang pada tahun 2023

Memuat…

Acara roadshow Kementerian Pariwisata Filipina (PDOT) di Jakarta, Rabu (12/7/2022). Foto/MPI/Angkatan Darat K

JAKARTA – Perkiraan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Astindo). Resesi global Diperkirakan akan terjadi pada tahun 2023, tidak akan berdampak terlalu besar pada sektor pariwisata tanah air.

Kepala Humas Astindo Madeleine Sophie mengatakan, meski bukan sektor unggulan, bisnis pariwisata masih akan berkembang tahun depan.

Menurutnya, banyak wisatawan domestik di Indonesia akan tetap berwisata, apalagi berbagai pembatasan terkait pandemi Covid-19 telah dilonggarkan.

“Selain itu, masih banyak masyarakat yang menabung karena tidak sempat melakukan perjalanan di masa puncak pandemi yang lalu. Tahun 2023, mereka akan tetap berlibur di dalam dan luar negeri,” kata Madeleine di sela-sela roadshow Kementerian Pariwisata Filipina di Jakarta, Rabu (12/7/2022).

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno soal Risiko Resesi 2023: Kami Yakin Indonesia Tetap Sehat

Senada dengan itu, Direktur Pemasaran Departemen Pariwisata Filipina (PDOT) untuk Indonesia, Buena Carla F. Zaldivia, menyatakan meski terjadi resesi, orang akan tetap bepergian dan pergi ke tempat-tempat indah ketika ada kesempatan.

Mereka akan menghabiskan uang untuk liburan saat lockdown diberlakukan dan sebelum berbagai biaya naik akibat resesi. Setidaknya wisatawan telah menurunkan standar akomodasi mereka dari bintang 5 biasa menjadi bintang 4 misalnya.

“Dan Filipina menjadi tujuan wisata alternatif bagi wisatawan Indonesia karena dekat, budaya dan cuacanya sama, serta mengadaptasi konsep wisata halal friendly muslim,” kata Carla.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Malang yang Tidak Boleh Dilewatkan Saat Berlibur

Ia mengungkapkan bahwa 3 besar tujuan wisata ramah Muslim di Filipina saat ini adalah Kota Davao, Metro Manila, dan Cebu. Menurutnya, mayoritas penduduk Davao beragama Islam. Sementara itu, beberapa hotel, restoran, dan kafe di Manila telah menyediakan petunjuk arah kiblat dan mushola. Konsep ramah Muslim juga diintegrasikan ke dalam berbagai produk dan layanan wisata.

“Cebu yang terkenal dengan pantainya yang indah dan wisata bawah lautnya juga memiliki banyak tempat yang telah memperkenalkan kuliner ramah Muslim dan berbagai kuliner Halal,” pungkasnya.

(eng)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button