Potensi wisata Soloraya disebut tak kalah dengan Yogyakarta dan Bali - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Potensi wisata Soloraya disebut tak kalah dengan Yogyakarta dan Bali – Solopos.com

Potensi wisata Soloraya disebut tak kalah dengan Yogyakarta dan Bali – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Pantai Puyangan Wonogiri. (Khusus/idntrip.com)

Solopos.com, SOLO – Potensi wisata di Soloraya disebut tak kalah menarik dengan di Yogyakarta dan Bali.

Anggota Persatuan Pramuwisata Indonesia (PHI) Solo Adhi mengatakan, potensi wisata di Soloraya tidak hanya terkonsentrasi di Kota Solo, tetapi juga di kabupaten terdekat lainnya yakni Karanganyar, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, hingga Sragen. Potensi wisata di luar kota Solo bisa menjadi magnet bagi wisatawan.

Special Offers Penawaran spesial yang menarik, menginap di Loa Living Solo New Bisa nonton Netflix sepuasnya!

Hal ini relatif sama dengan kawasan wisata di Bali dan Jogja yang mengandalkan destinasi wisata luar kota. “Di Bali yang paling banyak dikunjungi adalah daerah Tabanan, Klungkung atau Karangasem. Di Denpasar hanya ada hotel dan kuliner. Di Jogja juga sama. Sehingga di Soloraya terdapat potensi destinasi wisata alam yang masih alami yang memiliki potensi alam yang indah di Wonogiri. Ada pantai, air terjun, dan museum karst,” ujarnya Solopos.com, Selasa (31/01/2022).

Pos tunggal EMagz

Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat diandalkan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah pasca pencabutan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kegiatan pariwisata memberikan dampak ganda mulai dari makanan dan minuman hingga perdagangan dan pemasukan devisa negara.

Dilaporkan oleh situs web Kemenko Perekonomian, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong belanja domestik, konsumsi dan investasi, serta beberapa sektor yang diharapkan mampu memicu pertumbuhan ekonomi nasional, seperti: B. sektor industri dan pariwisata.

Sektor pariwisata memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Sebelum pandemi Covid-19, kontribusi pariwisata dan industri kreatif terhadap perekonomian cukup besar dan terus berkembang. Selain memiliki efek ganda yang cukup besar, sektor pariwisata juga menghasilkan devisa yang cukup besar dari wisatawan mancanegara yang terus tumbuh. Perolehan devisa dari pariwisata bahkan bisa menempati urutan kedua setelah perolehan ekspor batu bara pada 2019.

Anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, MS Aji mengatakan, industri pariwisata tidak lepas dari sektor pendukungnya seperti hotel, restoran, dan biro perjalanan. Kegiatan pariwisata akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan daerah. “Industri pariwisata yang berkelanjutan mampu mendukung pertumbuhan sektor jasa, menyerap tenaga kerja dan mendukung integrasi ekonomi,” ujarnya dalam wawancara Solopos.comSelasa (31/1/2023).

Solopos interaktif

Percepatan percepatan pemulihan ekonomi sektor pariwisata harus didukung oleh kerjasama pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata. Arah strategis industri pariwisata antara lain percepatan pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas ke destinasi pariwisata dan pengembangan atraksi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pariwisata yang berkualitas.

Tentunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku pariwisata mutlak perlu ditingkatkan keramahan atau keramahan. “Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan dan bengkel bagi pemangku kepentingan pariwisata. Upaya ini dilakukan untuk para pekerja hotel di Solo,” ujarnya.

iklan

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button