Potensi Kopi Robusta dan Alam di Desa Penoban Batang Asam Tanjab Barat - WisataHits
Yogyakarta

Potensi Kopi Robusta dan Alam di Desa Penoban Batang Asam Tanjab Barat

Peningkatan kapasitas budidaya kopi dan pelatihan pengelolaan kopi pasca panen bagi Kelompok Pengelola Taman Kanak-Kanak Perempuan (KP3) dan Manajemen KTH Hulu Lumahan Lestari, KTH Penoban Lestari dan KTH Mahau Lestari. FOTO: Is

TANJAB BARAT – Dengan berkesempatan mengunjungi Desa Sungai Penoban, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), akhirnya dengan adanya jembatan Yayasan Ekologi Keadilan Cappa, seorang pemuda Tanjab Barat dapat mengunjungi desa di ujung perbatasan Provinsi Jambi untuk mengunjungi provinsi Riau.

Nurul Amin, nara sumber muda Tanjab Barat dari Cappa Justice Ecology Foundation, mengatakan pihaknya mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas budidaya kopi dan manajemen pasca panen kopi untuk Kelompok Pengelola Pembibitan Wanita (KP3) dan manajemen di KTH Hulu Lumahan Lestari , KTH Penoban Lestari dan KTH Mahau Lestari. .

“Ada potensi budidaya kopi Robusta di perhutanan sosial di Desa Sungai Penoban. Perhutanan sosial terletak pada ketinggian yang berbeda, dengan rata-rata 450 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, di setiap PS (Perhutanan Sosial), KTH dan KP3 harus memanfaatkan dinamika ini dengan baik,” ujarnya.

Menurut Cik Edi, Direktur Cappa mengatakan izin PS yang diberikan berlaku selama 30 tahun. Sistem perhutanan sosial pada dasarnya dirancang agar masyarakat lokal di sekitar hutan memiliki akses terbatas ke hutan. Namun, untuk melestarikan hutan, metode yang dipilih harus ramah hutan dan berkelanjutan, kopi dan kemiri adalah dua contohnya.

“Pengelolaan Kopi dalam Agroforestri dan Penerapan Good Agricultural Practices / Praktek Pertanian yang Baik (GAP) dan didukung dengan pengolahan pasca panen yang sesuai SOP serta pemasaran yang efektif baik secara kelompok maupun individu dapat menjadi solusi kegiatan ekonomi kreatif di bidang perhutanan sosial. Ini bisa menjadi mata pencaharian alternatif yang belum ada di masyarakat yaitu perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, pembuatan batu bata dan lain-lain,” jelas Cik Edi.

Source: lintastungkal.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button