PKM Kelompok Sadar Wisata, Pengembangan Geoproduksi Unggul Berbasis Keanekaragaman Hayati - WisataHits
Jawa Barat

PKM Kelompok Sadar Wisata, Pengembangan Geoproduksi Unggul Berbasis Keanekaragaman Hayati

TRIBUNJABAR.ID,- Pangandaran merupakan destinasi wisata alam unggulan di Jawa Barat, unik berupa bebatuan dan fenomena alam berupa keanekaragaman geologi yang unik. Diharapkan dengan adanya suntikan investasi serta percepatan pembangunan dan pembangunan infrastruktur di wilayah ini, khususnya sektor pariwisata, akan berkembang lebih cepat dan menarik berbagai kegiatan ekonomi lainnya untuk bersama-sama mendorong terwujudnya pusat pertumbuhan Pangandaran sebagai pusat pertumbuhan daerah yang potensial.

Ketua Tim PKM UPI Dr.  Ayu Krishna Yuliawati, MM., dengan anggota Shandra Rama Panji Wulung, MPPar., Dr.  Mohamad Sapari Dwi Hadian, MT.  (FTG-UNPAD) dan Riza Saepul Millah, S.IP, MPPar., dalam penyampaian materi kepada warga Kampung Cisangkal
Ketua Tim PKM UPI Dr. Ayu Krishna Yuliawati, MM., dengan anggota Shandra Rama Panji Wulung, MPPar., Dr. Mohamad Sapari Dwi Hadian, MT. (FTG-UNPAD) dan Riza Saepul Millah, S.IP, MPPar., dalam penyampaian materi kepada warga Kampung Cisangkal

Kawasan Aspiring Geopark Pangandaran memiliki basis pengembangan yang berbasis pada aspek konservasi, edukasi dan aspek pertumbuhan ekonomi lokal yang mandiri dengan mengedepankan konsep pariwisata berkelanjutan dengan secara aktif melibatkan masyarakat lokal sebagai subyek dalam proses pembangunan geopark, dimana terdapat UMKM dan komunitas penting di Geopark Pangandaran.

Hadirnya potensi wisata memicu munculnya potensi lain yaitu potensi barang industri dalam negeri, kerajinan tangan dan kuliner khas Pangandaran. Bahan baku ini terus tumbuh setelah pemisahan dari Ciamis dan memiliki tingkat pertumbuhan rata-rata 5,10 persen dari 2016 hingga 2021.

Anggota Tim PKM UPI Riza Saepul Millah, S.IP, MPPar., dalam memberikan materi tentang pengembangan desa wisata
Anggota Tim PKM UPI Riza Saepul Millah, S.IP, MPPar., dalam memberikan materi tentang pengembangan desa wisata

Data menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan Pangandaran, khususnya di industri manufaktur, ditunjukkan oleh persentase usaha, jumlah perusahaan dan persentase karyawan. Kontribusi industri manufaktur yang meliputi industri kuliner, kerajinan dan industri rumahan lainnya memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan industri lainnya.

“Ini menunjukkan bahwa industri pariwisata harus dikembangkan karena erat kaitannya dengan industri manufaktur. Hal ini juga berimbas pada jumlah pengangguran yang didorong oleh pertumbuhan usaha yang dilakukan UMKM yaitu berkembangnya produksi industri kerajinan dalam negeri dan gastronomi di kawasan Pangandaran,” kata Ketua Tim PKM UPI Dr. Ayu Krishna Yuliawati, MM. , pada acara PKM Kelompok Sadar Wisata dengan tema “Pengembangan Geoproduksi Unggul Berbasis Geodiversity” di Desa Cisangkal, Desa Bangunkarya, Kabupaten Pangandaran, Minggu (24/7/22).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, Kepala Dusun dan Pokdarwis Desa Cisangkal, serta Warga Desa. Pada kesempatan ini, tim PKM UPI yang terdiri dari Shandra Rama Panji Wulung, MPPar (Dosen Program Studi Dikpar FPIPS UPI), memberikan pengenalan konsep geodiversity, geoheritage dan geopark, serta geotourism dan geoproducts yang disampaikan oleh satu lingkungan. ahli geologi oleh dr. Mohamad Sapari Dwi Hadian, MT. (FTG-UNPAD) dan Materi Pengembangan Desa Wisata oleh Riza Saepul Millah, S.IP, MPPar.

Foto bersama tim dosen UPI bersama peserta acara PKM Kelompok Sadar Wisata untuk Pengembangan Geoproduksi Unggul Berbasis Geodiversity
Foto bersama tim dosen UPI bersama peserta acara PKM Kelompok Sadar Wisata untuk Pengembangan Geoproduksi Unggul Berbasis Geodiversity

Ayu mengatakan, Desa Cisangkal yang terletak di Desa Bangunkarya Kabupaten Pangandaran memiliki potensi UMKM yang beragam. Geowisata dapat menjadi tema produk wisata Desa Cisangkal karena menawarkan geodiversity, biodiversitas berupa hasil pertanian yang dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai produk UMKM, dan juga keragaman budaya berupa kearifan sosial untuk menjaga lingkungan hutan dan sumber air. Selain sayur-sayuran, ada buah-buahan yang paling banyak dijual di Desa Cisangkal yaitu durian dan manggis. Desa Cisangkal sebagai desa wisata yang terdiversifikasi dan edukatif telah mulai mengembangkan produk UMKM berbasis produk pertanian dan kerajinan, seperti: B. Kopi Robusta Pangandaran, Honje Laka, Batik Ecoprint. Pengembangan produk-produk tersebut merupakan komponen tidak langsung dari produk-geo berdasarkan keanekaragaman geologi (geodiversity).

Ketua Tim PKM UPI Dr. Ayu Krishna Yuliawati, MM., mengatakan tujuan dari kegiatan amal UPI adalah untuk memberdayakan mitra dengan memahami konsep geopark, geowisata dan geoproduk, dan memberdayakan mitra dengan memahami penciptaan, interpretasi dan pengelolaan berbasis geodiversity untuk memperkuat produk geo.

Desa Wisata Cisangkal sebagai agrowisata dan pariwisata berbasis masyarakat memiliki berbagai produk geo yang berasal dari geodiversity asli kawasan desa yaitu alam pedesaan, kegiatan pertanian dan budaya masyarakat. “Ini merupakan potensi besar yang perlu dikembangkan dan dipromosikan melalui berbagai kegiatan penelitian untuk meningkatkan kapasitas dan klasterisasi kegiatan pariwisata di desa tersebut,” jelas Ayu.

Source: jabar.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button