Kekayaan Keanekaragaman Hayati di Taman Unilak dan Ecoriparian - WisataHits
Jawa Barat

Kekayaan Keanekaragaman Hayati di Taman Unilak dan Ecoriparian

Kekayaan Keanekaragaman Hayati di Taman Unilak dan Ecoriparian

SuaraRiau.co – Pembangunan Biodiversity and Ecoriparian Park di Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru semakin digalakkan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR). Program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini merupakan kontribusi nyata kerjasama multi pihak untuk menjaga lingkungan.

“Kami terkejut dengan indeks keanekaragaman hayati yang sangat tinggi di Unilak. Ini bisa memecahkan rekor MURI sebagai taman keanekaragaman hayati pertama dan terpenting yang melestarikan ekosistem hutan rawa sumatera di tengah kota,” kata peneliti BRIN Prof. 2023 di Bogor.

Dari hasil penelitian diketahui terdapat sekitar 173 spesies di Taman Keanekaragaman Hayati Unilak, beberapa di antaranya merupakan spesies langka dan dilindungi. Untuk itu, pengembangan taman biodiversitas dan ecoriparian dinilai sangat cocok untuk dibangun di Unilak.

Menteri Lingkungan Hidup sekaligus pakar kehutanan Afni Zulkifli mengatakan kekayaan hayati di Unilak sangat perlu dilindungi. Pekerjaan rumah selanjutnya adalah kesiapan kelembagaan setelah selesai dan diresmikannya kawasan hijau. Diharapkan pengembangan ini memberikan manfaat nyata bagi dunia pendidikan, sosial dan ekonomi civitas akademika Unilak, serta bagi masyarakat sekitar berupa pemanfaatan ekowisata atau wisata berbasis ekologi.

“Inilah harapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk menunjuk Unilak dalam dialog dengan BEM Unilak sebagai lokasi pembangunan ruang terbuka hijau ini. Mengembangkan keanekaragaman hayati dan taman ecoriparian adalah warisan bersama yang memungkinkan kita mengatasi masalah lingkungan dengan konsep kerja kolaboratif, ”kata Afni yang juga dosen Unilak.

Dirjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro, menargetkan pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati dan Ecoriparian Unilak, yang harus selesai pada Februari 2023. Ini adalah infrastruktur hijau yang lahir dari kolaborasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dunia usaha, dan lembaga pendidikan.

“Ciri dari infrastruktur hijau adalah penerapan pengetahuan alam yang inovatif, menginspirasi dan meniru proses alam untuk secara efektif menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan sekaligus menciptakan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Feri Sri Wibowo, Executive Vice President Upstrem Business WK Rokan, menyatakan pihaknya juga sedang membangun 4GS Wetland bersama Kehati Park dan Unilak Ecoriparian.

“PHR membawa paradigma dan budaya baru yang berfokus pada lingkungan yang berkelanjutan. Kami berterima kasih atas pembinaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sehingga pengembangan lahan basah, taman keanekaragaman hayati dan ecoriparian dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Tim ahli, konsultan, staf KLHK, PHR, Wakil Rektor III Unilak dan pihak terkait lainnya hadir dalam FGD tersebut. (src/rls)

penulis : Suara Riau
editor : Dara Fitria
kategori : Nasional

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button