Pencegahan Korban Cikbul, Dinas Kesehatan KBB Kunjungi Penyedia Jajanan dan Tempat Wisata - WisataHits
Jawa Barat

Pencegahan Korban Cikbul, Dinas Kesehatan KBB Kunjungi Penyedia Jajanan dan Tempat Wisata

Pencegahan Korban Cikbul, Dinas Kesehatan KBB Kunjungi Penyedia Jajanan dan Tempat Wisata

Laporan wartawan Tribun Jabar Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai melakukan pengawasan terhadap pedagang Ciki Ngebul (Cikbul) setelah 28 anak di beberapa daerah di Jawa Barat keracunan karena mengonsumsi makanan yang terkena efek asap.

Untuk melakukan pengawasan tersebut, Dinas Kesehatan KBB mendatangi diler Cikbul untuk mengedukasi bahaya nitrogen cair yang dikandungnya.

Rendra Gustiawan, Sub Koordinator Farmasi, Makanan, Minuman, Kosmetika dan Tradisional, Dewan Kesehatan KBB, mengatakan rombongannya akan mengunjungi pedagang di takeaway center dan tempat-tempat wisata yang kemungkinan ada pedagang Chiki Ngebul.

“Upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif agar tidak terjadi lagi kasus serupa. Sebagai langkah pencegahan dan pencegahan, kami akan mengimbau para pedagang untuk tidak menjual Cikbul,” kata Rendra di kantornya, Jumat (13/1/2023).

Baca Juga: Antisipasi Jajanan Cikbul Menyebar, Dinas KUKMP Ciamis Ingatkan Dealer Bahaya Nitrogen Cair

Melihat kasus yang terjadi akibat mengonsumsi Cikbul, pihaknya menduga anak dengan gejala berat mengalami radang usus karena tidak sengaja menelan sisa nitrogen cair yang terkandung dalam makanan.

Dia mengatakan organ usus pada anak-anak lebih lemah ketika nitrogen cair ini dikonsumsi.

Oleh karena itu, kondisi ini menyebabkan peradangan pada dinding usus akibat jajanan Chiki Ngebul alias Cikbul.

“Apalagi pada anak usia yang daya tahan tubuhnya kurang baik, sepertinya efek nitrogen cair ini bisa memperparah gejala, terutama pada lambung anak,” ujarnya.

Sementara itu, pihaknya di KBB memastikan hingga saat ini belum ada kasus keracunan Cikbul.

Meski demikian, upaya proaktif harus dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi di KBB.

Baca Juga: Bahaya Cikbul, Puluhan Anak Keracunan, Saluran Pencernaan Anak Tertusuk, Rusak Akibat Nitrogen Cair

Selain itu, pihaknya juga telah mengerahkan dinas kesehatan di 16 kecamatan untuk melaporkan kasus keracunan makanan yang ditemukan.

“Alhamdulillah, berdasarkan data dan informasi dari Dinas Kesehatan P2P KBB, hingga saat ini belum ada laporan kasus yang terjadi di KBB,” kata Rendra.

Silahkan baca berita terbaru Tribunjabar.id lainnya di Google News

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button