Penamaan Sendang Sinongko Klaten Berawal dari Raja PB VII Buang Kandungan Nangka - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Penamaan Sendang Sinongko Klaten Berawal dari Raja PB VII Buang Kandungan Nangka – Solopos.com

SOLOPOS.COM — Seorang warga melihat Tenong menjadi dermawan saat acara Bersih Sendang Sinonko Pokak Desa di Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, Jumat (12/8/2016). Melalui kegiatan ini, warga ingin mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah menikmati panen padi yang melimpah di Musim Tanam (MT) II. (Poncho Suseno/JIBI/Solopos)

Solopos.com, Klaten — Mata air Sinongko sudah tidak asing lagi bagi Pemkot Klaten, terutama karena diadakannya upacara bersih desa di mata air tersebut. Sendang Sinongko adalah tempat wisata di Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Dikutip dari artikel berjudul Melestarikan tradisi Upacara Murni di Desa Sendang Tirto Sinongko sebagai wisata budaya di Klaten Jawa Tengah oleh Damiasih dan Sari Dewi Damayanti pada tahun 2016, upacara kebersihan Sendang Tirto Sinongko diadakan di Desa Pokak sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah.

AksiJos! Petani dan peternak Klaten bisa menjadi pendukung kedaulatan pangan

Setiap tahun pada hari Jum’at Wage di Kabupaten Klaten, tepatnya di Desa Pokak, diadakan upacara untuk melestarikan warisan budaya para leluhur.

Diselenggarakannya Upacara Bersih Sendang tidak lepas dari sejarah keberadaan kadipaten di sekitar mata air Sinongko. Kadipaten ini berbatasan dengan Gunung Merapi dan Gunung Lawu.

Konon suatu hari, di bawah naungan Nyi Roro Kidul, Kadipaten Gunung Lawu dan Gunung Merapi meminta upeti berupa hewan dan manusia setiap tahun. Namun, lamaran itu ditolak.

Baca Juga: Situs Klien Petirtaan Klaten, Situs Kungkum Mataram Kuno Abad ke-9

Kemudian terjadilah pertarungan yang dimenangkan oleh Nyi Roro Kidul. Sedangkan jenazah lawannya ditinggalkan di Sendang Sinongko dan Sendang Timur di kawasan Pokak. Inilah legenda asal muasal Mata Air Sinongko.

Nama Sinongko sendiri merupakan pemberian dari Raja Surakarta, Sinuhun Paku Buwono (PB) VII, yang sedang melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Raja Paku Buwono VII kemudian mampir di tempat ini sambil makan nangka.

Selanjutnya, raja melemparkan isi nangka ke dalam sumur sambil mengatakan sesuatu.

Mangke saumpami wosipun nangka menikah tuwuh lan saget bernyanyi, tuwin sendang menika dados rejo supados dipun paringi asma spring sinongkokata Raja Paku Buwono VII.

Baca Juga: Ada Stoom Tua Buatan Jerman di Rawa Jombor Klaten, Begini Kondisinya

Di Sendang Sinongko ada acara adat setahun sekali Doa Bersih Sendang Sinongkotepatnya, jumat gajian di bulan agustus atau awal september setelah panen di musim kemarau.

Pembersihan lingkungan dilakukan dengan membersihkan tempat di sekitar Sendang sebelum diadakan acara oleh warga Desa Pokak. Penyucian lokasi sumber dilakukan dengan tujuan untuk menyucikan jiwa dengan lingkungan yang bersih, juga tercipta jiwa yang murni.

Setelah membersihkan lokasi sumber, lanjutkan dengan Midodareni. Midodareni adalah kegiatan syukur atau doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Warga juga menyiapkan makanan yang digunakan untuk menjamu tamu atau untuk prosesi adat.

Warga laki-laki juga sibuk menyembelih puluhan hingga ratusan kambing. Semua makanan yang terdiri dari ingkung, kue, nasi dan lauk pauk ditempatkan di tenong. Upacara ini juga dilengkapi dengan sesaji.

Baca juga: Kisah Warga Bugel Klaten yang Melahirkan Bupati Bujangan dengan Menjual Es Puter

Acara diawali dengan sambutan oleh beberapa tokoh penting, seperti ketua panitia, lurah, camat, bupati Klaten, dinas pariwisata dan dinas kebudayaan Kabupaten Klaten (Disbudparpora) Klaten.

Acara dilanjutkan dengan doa yang menjadi tujuan dan prosesi Upacara Adat Bersih Sendang Tirto Sinongko yang diadakan oleh Kepala Kantor Agama Kabupaten Klaten.

Acara selanjutnya adalah Tari Gambyong yang dibawakan oleh warga Desa Pokak. Acara selanjutnya berupa hiburan berupa orkes dangdut untuk menghibur seluruh tamu undangan dan pengunjung yang hadir dalam Upacara Adat Bersih Sendang Tirto Sinongko.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button