Pemprov Jabar salurkan insentif pajak di KEK Lido untuk mendukung pemulihan ekonomi
KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) membagikan insentif pajak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Kabupaten Bogor.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan stimulus tersebut merupakan bagian dari komitmen mendukung upaya pemulihan ekonomi melalui pengembangan wisata lido sebagai kawasan ekonomi khusus nasional.
“Kebijakan tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah pusat, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ingin menghidupkan kembali industri pariwisata,” kata Dedi dalam keterangan pers, Selasa (19/7/2022).
Hal itu disampaikan Dedi usai mendampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau proyek Lido di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).
Insentif yang diberikan berupa pengurangan, keringanan atau pembebasan pajak daerah yang meliputi beberapa jenis pajak sesuai dengan kewenangan daerah.
“Pajak kendaraan bermotor, pajak alat berat dan pajak air permukaan akan diperkenalkan secara bertahap. Jumlahnya dimulai dari 50 persen, misalnya, tetapi jumlah itu bisa berkurang seiring berjalannya proyek,” kata Dedi.
Baca Juga: Antisipasi Stagflasi, Pengamat Ekonomi Desak Pemprov Jabar Segera Kendalikan Harga Komoditas
Selain itu, pengurangan keringanan pajak juga berlaku untuk pajak yang mencakup izin mempekerjakan tenaga kerja asing.
“Pungutan pemberian perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing akan dibebaskan pajak sekitar 50 persen dan bisa berkurang seiring waktu,” kata Dedi.
KEK Lido akan menampung 29.545 pekerja
Sebagai informasi: KEK Lido seluas 1.040 hektar (ha), telah ditetapkan sebagai KEK Pariwisata berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2021.
Sesuai rencana, Dedi mengatakan realisasi investasi KEK Lido pada 2024 sebesar US$2,4 miliar atau Rp32 triliun. Rencana investasi ini akan menampung 29.545 tenaga kerja.
“Lido SWZ diharapkan dapat memenuhi target lima tahun dengan menampung 21.154 pekerja, di mana hampir 1.192 telah dipertahankan,” katanya.
Beberapa proyek besar saat ini sedang dibangun di kawasan KEK Lido, seperti: B. Perpanjangan Hotel dan Resor LidoLapangan Golf, Klub Golf, Movieland, Taman Hiburan, Pusat Musik dan Senidan prasarana dan sarana lainnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil Jaga Ketat Proyek KEK Lido Hary Tanoe
“KEK Lido dijadwalkan resmi beroperasi pada kuartal IV 2022. Pada akhirnya, kawasan ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Perlu diketahui, pada tahun 2021 Gubernur Ridwan Kamil menyaksikan prosesi peletakan batu pertama dan penyerahan salinan PP Nomor 69 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Lido dari Pemerintah Pusat kepada PT MNC Land Lido City selaku pengembang.
Ridwan Kamil berharap KEK Lido dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan wilayah Jawa Barat di selatan.
Sebab, selama ini, kata dia, daerah yang cenderung berkembang adalah Jawa Barat bagian tengah hingga utara, sedangkan bagian tengah hingga selatan malah kurang berkembang.
“Dalam 10 hingga 20 tahun, KEK Lido akan menyediakan 30.000 hingga 60.000 lapangan pekerjaan bagi warga Jabar,” ujarnya.
Baca Juga: Kontrol Harga Pangan di Karawang Terbatas Pasokan, Pemprov Jabar Ingat Stagflasi
Ridwan mengatakan, perekonomian di sekitar KEK Lido juga diharapkan lebih maju dan menjadi solusi pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Kami akan mempercepat pariwisata, karena sebelum Covid-19, jumlah wisatawan di kawasan itu mencapai 50 juta. Misalnya, jika satu orang menghabiskan Rs 1 juta untuk transportasi, bensin, makanan, dan akomodasi, itu akan menghasilkan pendapatan Rs 50 triliun, ”katanya.
Ia menegaskan akan mendukung penuh proses pembangunan KEK MNC Lido yang telah berlangsung sejak Februari 2021 melalui penandatanganan PP Nomor 69 Tahun 2021 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami akan mendukung bahkan mendampingi agar proses KEK bisa langsung dinikmati masyarakat dan menjadi tempat wisata baru,” ujarnya.
Source: kilasdaerah.kompas.com