Pemkot Surabaya Percepat Pemukiman Kembali Warga Bekas Kampung 1001 Malam | Surabaya
Pemkot Surabaya mempercepat pemukiman kembali warga eks Kampung 1001 Malam
Pemkot Surabaya mempercepat perpindahan warga Kampung 1001 Malam ke apartemen.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, Anna Fajriatin menjelaskan, proses relokasi warga ke apartemen Sumur Welut baru dilakukan hari ini (19/10). Sambil menunggu, mereka tinggal di posko darurat di Kecamatan Krembangan. Namun, untuk mempercepat pelaksanaannya, langkah tersebut dimulai pada Senin (17/10).
Anna mengatakan, saat ini seluruh warga eks Kampung 1001 Malam, tepatnya permukiman di bawah jembatan tol Dupak, sudah mengawaki unitnya masing-masing. “Pada tahap pertama, 20 keluarga pindah. Dan pemukiman kembali untuk ratusan keluarga lainnya akan segera diselesaikan. Menunggu pembongkaran selesai,” kata Anna kemarin (18/10).
Lanjut membaca:
Jawa Pos »
Ratusan KK di Kampung 1001 Malam direlokasi, Pemkot prioritaskan warga iniBerita Jatim Ratusan KK di Kampung 1001 Malam Direlokasi, Pemkot Prioritaskan Warga Kampung Ini
Penanggulangan Bencana di Jawa Timur, Pemkot Surabaya Buka Posko Penanggulangan BanjirPemerintah Kota Surabaya merespon bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Jawa Timur dengan membuka Posko Bangga Surabaya Peduli.
Pemkot Surabaya sedang menyiapkan desain untuk mempercantik wisata di sepanjang KalimasBerdasarkan hasil kajian yang dilakukan bekerjasama dengan Belanda, Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan desain untuk memperindah penyeberangan Sungai Kalimas.
Kurangi Beban Korban Bencana, Pemkot Bangga Buka Posko Surabaya PeduliPemkot membuka Posko Bangga Surabaya Peduli untuk membantu korban bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur
Pemkot Surabaya membangun posko penanggulangan banjirPemkot Surabaya mendirikan Posko Surabaya Peduli di halaman Balai Kota. Posko dibuka untuk membantu korban bencana alam di beberapa wilayah Provinsi Jawa Timur
Pemkot Medan sedang melatih 120 warga tentang cara menangani sampah rumah tanggaKota Medan menyelenggarakan pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga untuk mengurangi produksi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
JawaPos.jatim.banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur dengan dibukanya “Posko Bangga Surabaya Peduli” yang didedikasikan untuk membantu korban bencana alam di halaman Balaikota pada Selasa, 18 Oktober 2022. JawaPos.
Sejak Senin (17/10) hingga Selasa (18/10) puluhan keluarga korban penggusuran kolong jembatan tol Dupak menempati unit rumah di Rusunawa Sumur Welut. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Anna Fajriatin menjelaskan, proses relokasi warga di apartemen Sumur Welut baru dilakukan secara bertahap hari ini (19/10) Lasem Barat, Kabupaten Krembangan. Sambil menunggu, mereka tinggal di posko darurat di Kecamatan Krembangan. “Warga setempat yang ingin ikut gotong royong bisa menyalurkan bantuan di pelataran Balai Kota Surabaya mulai besok pagi (Rabu, 19 Oktober 2022),” lanjutnya. Namun, untuk mempercepat pelaksanaannya, langkah tersebut dimulai pada Senin (17/10). “Pemukiman kembali warga yang tinggal di distrik itu akan dilakukan secara bertahap pada Rabu (19 Oktober). Anna mengatakan, saat ini seluruh warga eks Kampung 1001 Malam, tepatnya permukiman di bawah jembatan tol Dupak, sudah mengawaki unitnya masing-masing.
“Jumlah yang pindah pada tahap pertama sebanyak 20 KK. Baca Juga: Eri menjelaskan, warga Surabaya yang memiliki KTP akan direlokasi ke Rusunawa Sumur Welut, sedangkan warga Surabaya yang tidak memiliki KTP akan direlokasi ke Rusunawa milik Pemprov Jatim. Operasi akan dimulai pagi hingga sore hari, sementara Pj Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Hidayat Syah mengatakan jam operasional Posko Surabaya Peduli Bangga akan pukul 07.00 WIB. Menunggu selesainya pembongkaran,” kata Anna kemarin (18/10). Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya (Dinsos) Anna Fajriatin mengatakan ada 16 KK yang berada di bawah jembatan tol, sedangkan di Kampung 1001 Malam ada 146 KK. Baca Juga: Data BPS Gantikan DTMS dan MBR di Surabaya Nunggu selesai beres-beres perabot rumah, sekaligus mencatat bakat warga. Warga Kota Surabaya dapat mengunjungi posko secara langsung dengan membawa barang-barang yang dibutuhkan korban bencana alam. Keterampilan ini diperhitungkan ketika melakukan pengembangan masyarakat. “Rusunawa yang akan ditempati masih dibersihkan sebagian. C.
Misalnya, penyediaan lapangan pekerjaan. Menjahit, membuat paving stone dan menjadi pengusaha, antara lain. Insyaallah Rabu (19/10) sudah ready semuanya,” jelas Anna. Obatnya juga tidak kadaluarsa,” kata Hidayat. Pelatihan akan langsung dilakukan oleh Masyarakat Desa 1001 Malam, kata Purwanti, setelah dibongkar, pembersihan material di bawah jembatan tol Dupak akan dilakukan oleh petugas. Ayo saling membantu dan membantu saudara-saudara kita,” ujarnya. Baca juga: Wali Kota Kroscek 23.
Mewakili warga, Purwanti menolak merombak total permukiman Malam 1001. Baca Juga: Jalan Radial Surabaya Masuk Alokasi Anggaran Dikatakannya, masyarakat Kampung 1001 Malam mengalami kemajuan yang signifikan. Sebagian besar warga tidak lagi bekerja sebagai pengamen atau pengemis. Sebagai langkah pemulihan ekonomi, warga mulai masuk ke sektor UMKM. Berbagai makanan dan kerajinan diproduksi. Memang, ada potensi bisnis dan rekreasi di sepanjang Kalima.
Misalnya keripik bayam, rengginang, keripik pare, aneka roti bakar, sarung bantal, lampu hias, dan budidaya hidroponik. Selain pemasaran langsung, semua produk dijual secara online. “Warga Kampung 1001 Malam di pinggir jalan tol dan di bawah jembatan tol sangat berbeda. Di sana (di bawah jembatan) sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pengamen atau pengemis. Namun tidak bagi warga di sini.
Kebanyakan dari mereka sekarang berwiraswasta atau bekerja sebagai pegawai dan buruh pabrik,” kata Purwanti. Baca Juga: Puluhan Mahasiswa Surabaya Ditangkap Soal Adu Sarung Makanya Warga Tolak Dimutasi. Alih-alih pindah, dia menilai pemerintah kota lebih baik memberikan pelatihan untuk mengembangkan bakat masyarakat. .
Source: news.google.com