Warga Kaliurang Timur membangun benteng alami melawan monyet Merapi - WisataHits
Yogyakarta

Warga Kaliurang Timur membangun benteng alami melawan monyet Merapi

Warga Kaliurang Timur membangun benteng alami melawan monyet Merapi

TRIBUNJOGJA.COM, KALIURANG – Warga Dusun Kaliurang Timur, Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman menanam aneka pohon buah dan meranggas pada Rabu pagi (1/11/2023).

Lokasi penanaman berada di tepi tanah milik negara dan di sisi tebing Kali Boyong di sebelah utara kawasan wisata Kaliurang Pandang.

Ada 200 bibit tanaman buah dan perinda yang ditanam warga yang dipimpin Kepala Pondok Kaliurang Timur, Anggara Daniawan.

Gerakan warga itu dilakukan untuk menyiapkan pohon buah-buahan alami bagi kawanan kera ekor panjang Merapi yang kini jumlahnya mencapai ribuan dan cenderung menjadi hama bagi warga.

Kawanan monyet ekor panjang kerap menyerbu pemukiman warga karena kehilangan sumber pakan alami di hutan lereng Gunung Merapi.

Bibit yang ditanam warga Kaliurang kemarin terdiri dari kedondong, jambu air, jambu biji, alpukat, dan aneka bibit pohon beringin.

Baca Juga: Lahan pertanian terancam rusak akibat serangan monyet vervet di Bantul

Baca juga: Invasi Kera Ekor Panjang di Gunungkidul Menyebar di 9 Kapanewon

Baca juga: Malam Tahun Baru 2023 Kaliurang Ramai, Kuliner dan Suasana Dingin Jadi Daya Tarik Wisata

Gerakan menanam bibit pohon buah-buahan di KaliurangWarga Kaliurang Timur bersama Kepala Dukuh Anggara Daniawan dan perwakilan dari PT Sarihusada berfoto bersama sebelum melakukan penanaman bibit pohon buah-buahan di sisi barat kawasan wisata Kaliurang Rabu pagi (1/11/2023).

Bibit tanaman tersebut disumbangkan oleh PT Sari Husada Generasi Mahardhika (Sarihusada) Yogyakarta sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).

Kepala Dusun Kaliurang Timur Anggara Daniawan menjelaskan, gerakan penanaman bibit pohon buah ini dimaksudkan sebagai program membangun benteng alam bagi warga.

“Ini bagian dari solusi agar kawanan monyet ekor panjang memiliki sumber makanan dan tidak merambah pemukiman warga,” kata Angga, sapaan akrabnya.

Menurut Angga, monyet Merapi yang jumlahnya ribuan itu berubah menjadi hama pada waktu-waktu tertentu.

“Himbauan untuk tidak memberi makan monyet liar bukan solusi karena sumber makanan mereka sudah sulit,” kata Angga.

Karena itu, ia menarik perhatian semua pihak, terutama pemerintah daerah, untuk benar-benar memikirkan solusi mengatasi hama monyet di kawasan hutan Kaliurang.

“Saat pohon ini berbuah nanti, tujuan kami agar monyet Erko long tidak lagi turun dan mengganggu kehidupan warga dan pemukiman, tidak lagi menjadi hama,” kata Angga.

“Ini salah satu dari sekian banyak solusi yang kami tawarkan kepada negara, mudah-mudahan nanti bisa ditiru. Gerakan masyarakat ini adalah solusi agar monyet tidak turun dan menghentikan kubu alam kita,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button