Bagaimana keadaan warga bekas kampung 1001 Malam Surabaya setelah dua bulan dimukimkan kembali?

Liputan6.com, Surabaya – Direktur Dinas Sosial Kota Surabaya (Dinsos) Anna Fajriatin mengatakan puluhan warga yang dulu tinggal di kolong tol Dupak Kampung 1001 Malam kini hidup lebih baik di Rusunawa Sumur Welut Surabaya. Seringkali mereka juga menerima bansos dari beberapa pihak.

Menurut Anna, dukungan silih berganti datang dari Pemerintah Kota Surabaya, Gubernur Jawa Timur PT Jasa Marga dan lainnya.

Sebelum menyalurkan bantuan sembako kepada warga bekas desa 1001 Malam, pihaknya terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Koordinasi ini bertujuan agar dukungan yang diberikan oleh lembaga-lembaga tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka saat ini.

“Ada lemari, kursi, rak piring yang disediakan. Ada juga yang berbentuk Rombong, harapannya kalau suami bekerja, istri juga bisa mencari nafkah. Tidak harus (menjual). ” apartemen, Rombong mungkin bisa dibawa dalam perjalanan ke sekolah, ke desa atau ke SWK (Pusat Wisata Kuliner),” katanya, Senin (12/12/2022).

Anna mengatakan, Pemkot Surabaya juga mendata 16 KK pada awal perpindahan, mulai dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) yang melakukan pendataan administrasi kependudukan, hingga Dinas Pendidikan (Dispendik) yang mendata berapa jumlah anak. masih ada di sekolah.

“Jadi kalau warga tidak punya sertifikat, mereka langsung mengurus KK. Kemudian otoritas sekolah, ada sekolah PAUD atau SD yang langsung direlokasi ke daerah yang dekat dengan rumah. Agar kehidupan sehari-hari Anda berjalan terus. Alhamdulillah semua 16 KK pindah ke sini (tinggal) dan 16 KK juga dapat pekerjaan dari walikota,” ucapnya.

Kota Surabaya belakangan ini dihebohkan dengan aksi kriminalitas geng remaja. Mereka melewati kota dan menakuti penduduk dengan mengeluarkan senjata tajam. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin operasi pemberantasan preman dengan…

Source: news.google.com