Pemkot Bandung arahkan Mabes PKL jadi destinasi wisata - WisataHits
Jawa Barat

Pemkot Bandung arahkan Mabes PKL jadi destinasi wisata

IHRAM.CO.ID, BANDUNG—Sebagai kota yang sering menjadi tujuan wisata, Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) memperkirakan Pedagang Kaki Lima (PKL) bisa ditingkatkan menjadi salah satu destinasi wisata. Data terakhir jumlah PKL pada tahun 2020 mencapai sekitar 1.800 di Monumen Perjuangan (Monju), menurut Evy Oktaviyanti, Kepala Bidang Usaha Non Formal Dinas Koperasi dan UKM (Diskopukm) Kota Bandung.

“Namun, kami tidak tahu apakah angka itu akan naik atau turun. Oleh karena itu, bersama Satgasus PKL langsung kami datangi,” kata Evy usai Acara Jawab Bandung, Rabu 7 September 2022.

Tim Satgas PKL tersebar di 10 blok di sepanjang Monju. Pengumpulan data akan berlanjut hingga minggu depan. “Setelah itu kita akan fokus di Cilaki. Itu untuk penataan Cilaki Atas nanti,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, penertiban akan dilakukan oleh 55 zona merah di 13 kecamatan di seluruh Kota Bandung. Audiensi akan diadakan hari ini di distrik Kiaracondong untuk menertibkan pedagang kaki lima yang hadir di sana.

“Sesuai arahan Sekda untuk melakukan pendataan terlebih dahulu. Kami juga akan koordinasikan pengendalian jangka pendek, menengah, dan panjang di beberapa tempat,” katanya.

Ia mengakui, pendataan selama ini bermanfaat karena menggunakan pendekatan humanistik. “Kami selalu berkoordinasi dengan PKL dan tim pendampingnya. Kami bercita-cita agar PKL Kota Bandung segera naik kelas,” ujarnya.

“Departemen Cipta Karya, Pembangunan Gedung dan Tata Ruang (Ciptabintar) akan merancang seberapa luas ukuran PKL di Monju dapat digunakan. Kami akan memilih topik yang sesuai nanti,” jelasnya.

Tangani ini sebagai upaya pemulihan ekonomi yang tetap patuh. Menurut dia, Pemkot Bandung juga akan mengoptimalkan potensi tersebut dengan acara-acara promosi.

“Kami juga melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimcam) untuk membawa ini ke pedagang kaki lima,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskopukm) Kota Bandung Atet Dedi Hadiman mengatakan pemerintah pusat saat ini mengarahkan dukungan kepada UMKM melalui Bantuan Usaha Mikro Produktif (BPUM).

“Kami akan koordinasikan dengan kecamatan jika memungkinkan, nanti pelaku ekonomi yang masuk ke DTKS,” kata Atet.

“Nantinya kami akan menerima data baik dari kecamatan maupun dari usaha mikro informal seperti serabi, batagor, tahu atau pedagang kecil, tetapi kami perlu mengumpulkan data terlebih dahulu atau mencocokkan data dengan kecamatan terlebih dahulu, bukan untuk menduplikasi. apa yang disarankan kepada BPUM, dan Jangan lakukan rangkap pada program pelayanan lainnya,” lanjut Atet.

Anggaran yang disiapkan Rp 600.000 per operator ekonomi. Nantinya bantuan disalurkan melalui BRI, selalu saluran bantuan. Untuk program bantuan ini, Atet mengatakan sebenarnya bukan program baru melainkan lanjutan dari program tahun lalu.

“Tanggal-tanggal ini untuk tahun 2021, tetapi beberapa telah menerima dukungan dan beberapa belum. Sekarang kita targetkan yang belum terima ada sekitar 45.000,” kata Atet.

“Setelah data divalidasi, surat keputusan menteri tentang jaminan penerima akan dikirim ke rekening masing-masing tanpa penundaan,” lanjutnya.

Source: ihram.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button