Mangkunegaran di solo, apakah masih punya kekuatan politik? - WisataHits
Jawa Tengah

Mangkunegaran di solo, apakah masih punya kekuatan politik?

Mangkunegaran di solo, apakah masih punya kekuatan politik?

jakarta

Pura Mangkunegaran bukan istana eksklusif sekarang. Wisatawan bisa masuk ke sana. Lalu apa fungsi kerajaan saat ini?

Menelusuri sejarah berdirinya, Mangkunegaran merupakan salah satu pecahan dari kerajaan Mataram Islam. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1757 oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa.

Dari tahun 1757 hingga 1946, Mangkunegaran adalah kerajaan otonom dengan kekuatan politik. Mereka dapat memerintah kerajaan dan bahkan memiliki pasukan sendiri.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Namun, dengan kemerdekaan Indonesia, fungsi Mangkunegaran berubah. Tepatnya, status Mangkunegaran sejak 1950 adalah istana dengan raja tanpa kekuatan politik.

Pj Pengageng Biro Pariwisata Candi Mangkunegaran Joko menjelaskan, keraton bisa dikunjungi wisatawan yang ingin melihat koleksi dan mempelajari sejarah Mangkunegaran. Saat ini, Pura Mangkunegaran lebih dikenal sebagai pusat budaya daripada pusat kekuasaan.

“Dengan diakuinya keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Mangkunegaran yang dulunya merupakan alat kekuasaan, otomatis menjadi pusat kebudayaan. Jadi salah satu misi Candi Mangkunegaran adalah membentengi, melestarikan, meneliti, mendokumentasikan dan mengembangkan seni budaya dan tradisional yang ada di Candi Mangkunegaran,” kata Joko. detik.com.

Komitmen Mangkunegaran terhadap pelestarian budaya ditunjukkan dengan berdirinya Akademi Seni Mangkunegaran, pusat pendidikan seni budaya. Selain itu, inovasi-inovasi di bidang pariwisata juga dikembangkan, antara lain dibukanya puri untuk masyarakat umum sejak tahun 1968 hingga saat ini.

“Di era sekarang dengan pemerintahan baru (KGPAA Mangkunegara X), ada penambahan dan pengaturan. Yang terpenting adalah kebersihan, jadi banyak penekanan pada infrastruktur, termasuk toilet,” kata Joko.

“Pengunjung juga bisa menikmati atraksi tambahan yang bisa disaksikan. Misalnya, kemarin saat lebaran kami melayani kereta emas di Pendopo. Kemudian ada sanggar tari, pakaian adat dan sajian kuliner tradisional seperti apem, ketan dan kolak. ” dia menambahkan.

Ke depannya, Pura Mangkunegaran akan menjual paket wisata tersebut dengan sistem reservasi. Dalam satu paket, wisatawan bisa berwisata, mengenakan pakaian adat Jawa, mengikuti sanggar tari dan menikmati kuliner di akhir.

“Sehingga bisa mengenalkan budaya sekaligus menjadi pemasukan bagi Mangkunegaran,” kata Joko.

Jika penasaran dengan aktivitas seni budaya di Pura Mangkunegaran, traveler bisa datang ke WIB setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 13.00. Tiket masuknya seharga Rp 20.000 per orang.

Tonton Video Pikat Wisatawan, Pura Mangkunegaran Solo Gelar Latihan Tari
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)

Source: travel.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button