Pemkab Apresiasi Lima Pemuda Berprestasi | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda dimaksimalkan oleh Bupati Malang HM Sanusi dengan penyerahan penghargaan kepada lima pemuda berprestasi kemarin. Mereka adalah Ibadur Rochman dari Kecamatan Pujon, Fatkhur Rochman dari Kepanjen, Farhanuddin Fattah dari Sumbermanjing Wetan, Fatkhul Ulum dari Singosari dan Fitriyah Mahdali dari Gondanglegi.
Sanusi mengatakan penghargaan yang diberikan kepada kelima pemuda tersebut merupakan bentuk pengakuan Pemerintah Kabupaten Malang atas jerih payah yang dilakukan oleh masing-masing pemuda. Politisi PDIP ini juga berharap penghargaan ini dapat memotivasi mereka untuk terus berkreasi dan inovatif untuk membangun Kabupaten Malang yang lebih baik.
“Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ini, kami ingin mengajak generasi muda untuk terus berkarya, berinovasi dan bersama-sama membangun Kabupaten Malang yang lebih baik,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa di masa lalu para pemuda ikut serta dalam perjuangan melawan penjajah untuk mendapatkan kemerdekaan. Tapi sekarang berbeda. Pertarungan saat ini harus dimasukkan langsung dalam pembangunan.
Melalui karyanya, ia dapat mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan sektor pariwisata. “Anak muda jangan malas. Harus berpartisipasi aktif. Karus kreatif dan perlu berinovasi untuk menjadi lebih baik lagi,” ujarnya. Kelima pemuda tersebut adalah ‘Pemuda menggerakkan sektor pariwisata’, ‘Pemuda menggerakkan sektor lingkungan’, ‘Pemuda menggerakkan sektor teknologi informasi’, ‘Pemuda menggerakkan sektor kewirausahaan’ dan ‘Pemuda menggerakkan sektor pendidikan’.
Sementara itu, Sanusi, inspektur upacara, juga membacakan surat kepercayaan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pada kesempatan Hari Sumpah Pemuda. “Peringatan Hari Sumpah Pemuda merupakan upaya menghadirkan sejarah masa lalu untuk refleksi dan kajian. Pembelajaran yang baik yang dapat menjadi contoh dan inspirasi untuk mengambil langkah menuju visi bangsa yang besar,” ujarnya.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 mengajarkan kita bagaimana menyikapi perbedaan sikap asal, suku, agama, ras dan budaya, serta perbedaan kepentingan, menjadi kekuatan dan bukan sebagai faktor yang melemahkan, tambah Bupati Malang menambahkan pembukaan dari mandatnya. Sanusi juga mengatakan bahwa sejarah menjelaskan bahwa keputusan pemuda saat itu menjadi tonggak kuat menuju kemerdekaan.
Peran pemuda dalam membangun visi nasional dengan Sumpah Pemuda 1928 yang diikuti dengan serangkaian gerakan telah mengantarkan pada proklamasi kemerdekaan Indonesia. “Peran pemuda ditulis dengan tinta emas sepanjang masa. Ini memiliki arti penting karena ancaman terhadap persatuan Indonesia selalu ada,” pungkasnya. (ira/mar)
Source: news.google.com
