Pemerintah Prioritaskan Promosi Pariwisata di Joglosemar, Ini Alasannya - WisataHits
Jawa Tengah

Pemerintah Prioritaskan Promosi Pariwisata di Joglosemar, Ini Alasannya

jakarta

Joglosemar atau Yogyakarta, Solo dan Semarang merupakan salah satu kawasan yang dikembangkan untuk pariwisata oleh PT Aviasi Tourism Indonesia (Persero) atau InJourney, sebuah badan usaha milik negara. Apa alasannya?

Kedekatan Joglosemar dengan destinasi wisata prioritas, Candi Borobudur, tampaknya menjadi kunci utama. Joglosemar dijadikan pendukung wisata candi Budha di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Selain itu, Candi Borobudur dikelola oleh PT Taman Wisata Candi Orobudur, Prambanan dan Ratu Boko, pengelola destinasi wisata sejarah milik pemerintah.

“Kota-kota ini sudah terhubung dengan jalan tol, sehingga jarak tempuh lebih pendek. Setelah wisatawan mengunjungi Candi Borobudur, mereka bisa pergi ke Yogyakarta, Solo atau Semarang,” kata Chief Director InJourney Dony Oskaria kepada wartawan, Selasa (29/11/2020/2022).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

InJourney berfokus pada pengembangan destinasi agar ketiga kota tersebut dapat melengkapi keinginan liburan wisatawan dalam nuansa yang berbeda. Poin yang sangat mendukung perkembangan pariwisata Joglosemar adalah ketiga kota tersebut telah dan mau menawarkan berbagai wisata unggulan.

Misalnya Yogyakarta yang memiliki ragam wisata alam dan wisata belanja, sedangkan Solo sangat erat kaitannya dengan budaya dan Semarang memiliki jejak sejarah yang terintegrasi dalam satu kawasan yaitu kota tua.

Selain itu, Joglosemar memenuhi semua parameter untuk menyambut pariwisata massal. Joglosemar juga memiliki segala fasilitas yang dibutuhkan wisatawan.

CEO InJourney Dony OskariaDirektur Utama InJourney Dony Oskaria (Foto: 20 Detik)

Menurut Dony, InJourney juga memiliki rencana prioritas pengembangan di tiga kota tersebut untuk mendukung pariwisata. Termasuk aspek transportasi.

“Hal terpenting yang akan kami lakukan di Yogyakarta adalah renovasi Grand Inna Malioboro. Kita memiliki bangunan bersejarah yang bagus dan harus kita maksimalkan untuk pengembangan pariwisata. Mulai Desember, kami akan melakukan renovasi dengan tetap menjaga warisan budayanya,” kata Dony.

“Kemudian perbaiki dan ubah stasiun Tugu. Stasiun ini akan menjadi stasiun wisata. Kami akan membawa stasiun Tugu kembali ke bangunan dan budaya aslinya,” tambah Dony.

Sedangkan Solo akan diprioritaskan untuk menyeimbangkan budaya dan warisan sejarahnya. Salah satu yang sedang dikerjakan dan akan segera selesai adalah pembangunan kembali Taman Pracima di Candi Mangkunegaran. Selain itu, Stasiun Solo Balapan juga akan mendapatkan sentuhan InJourney.

“Solo memiliki budaya yang sangat kuat, tetapi warisannya belum dimaksimalkan. Kami juga percaya bahwa Solo tidak memiliki tujuan wisata yang sangat kuat bagi wisatawan, dan pada saat yang sama Candi Mangkunegaran meminta pembangunan, ”kata Dony.
“Ngomong-ngomong, Pura Mangkunegaran memiliki taman yang begitu indah 100 tahun yang lalu.

“Kemudian, seperti Stasiun Tugu, Stasiun Solo Balapan akan dipugar sesuai dengan wajah dan warisan aslinya. Hal lainnya adalah menjadikan Lokananta, perusahaan rekaman pertama di Indonesia, sebagai creative hub,” kata Dony.

Bagaimana dengan Semarang?

“Kota lama Semarang satu-satunya di Indonesia yang berada di satu tempat, jadi lebih mudah penataannya. Sudah 82 persen bangunan di kota tua itu milik BUMN,” kata Dony.

“Dari segi akses dan infrastruktur, kota tua sudah disiapkan untuk pariwisata oleh daerah, dan pemerintah daerah sangat aktif dan pengelolaannya lebih maju dibandingkan daerah lain,” kata Dony.

Saksikan Wajah Baru Mandalika, Sarinah untuk video TMII
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button