Peledak, pertempuran massal untuk Apem Yaqowiyu di Klaten - WisataHits
Yogyakarta

Peledak, pertempuran massal untuk Apem Yaqowiyu di Klaten

Peledak, pertempuran massal untuk Apem Yaqowiyu di Klaten

tanpa judul

Krjogja.com – KLATEN – Puluhan ribu orang memperjuangkan Apem pada Jumat (16/9/2022) di Oro-oro Tarwiyah, Sendang Plampeyan, Kompleks Makam Ki Ageng Gribig, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Acara pembagian apem di KTT Saparan ini dihadiri oleh Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga memprakarsai pembagian apem.

Bupati Klaten Hj Sri Mulyani mengatakan, panitia menyiapkan sekitar 6 ton Apem untuk dibagikan kepada masyarakat dengan mendistribusikannya di Tarwiyah Oro-oro. Dengan kegiatan ini, Bupati berharap masyarakat semakin erat menjalin silaturahmi dan gotong royong.

“Artinya bagaimana kita berbagi, seperti yang dilakukan Ki Ageng Gribig pada masanya. Saya berharap kegiatan ini menjadi potensi wisata religi di Klaten dan mendongkrak perekonomian nasional,” kata Sri Mulyani.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengunjungi Haul, Dzikir, Shalawat Kiai Ageng Gribig pada Kamis malam (15/9/2022).

Airlangga yang merupakan keturunan Ki Ageng Gribig mengatakan, panen tahunan Kiai Ageng Gribig digelar dalam rangka memperingati ustadz besar kerajaan Mataram yang bernama asli Wasibagno Timur.

“Kami dan keluarga besar kami rutin menjamu Haul Kiai Ageng Gribig setiap tahun di Safar. Ini pesan dari orang tua dan cicit kita,” kata Airlangga saat memberikan sambutan di acara Haul, Dzikir dan Shalawat Kiai Ageng Gribig.

Menurut Airlangga, Kiai Ageng Gribig hidup dari Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Dikenal sebagai wali besar pada zamannya, yang terus-menerus berkhotbah dengan kelembutan, kebaikan dan ketegasan, secara efektif menyentuh hati orang. Kakek buyutnya adalah seorang ulama besar yang menggunakan metode dakwah yang unik di Klaten. Salah satunya membagikan kue apem sambil membaca Yaa Qowiyyu Wirid.

Peserta klimaks acara Yaqowiyu tahun ini benar-benar membludak setelah dua tahun vakum akibat pandemi. Mereka berasal dari berbagai daerah di sekitar Klaten. Bu Ngatmi, warga Solo, mengaku datang naik kelinci bersama teman-temannya.

Dia tidak bisa berdesak-desakan di antara puluhan ribu orang yang memperjuangkan Apem karena takut diinjak-injak. Sehubungan dengan itu, ia memutuskan untuk membeli beberapa bungkus apem yang dijajakan warga sekitar di sepanjang jalan. “Saya ingin ikut berjuang untuk Apem tapi saya takut diinjak-injak. Datang ke sini bersama teman-teman naik kereta kelinci,” kata Bu Ngatmi. (duduk)

Source: www.krjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button