Warga Batuhiu menjaga tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan - WisataHits
Jawa Barat

Warga Batuhiu menjaga tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan

SelebNews.id | Pangandaran – Warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menggelar tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan setelah sempat tidak digelar akibat pandemi. Tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan merupakan salah satu ritual budaya, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat yang diberikan.

Tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan dilestarikan oleh warga Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Dan tradisi ini berlangsung di tempat parkir objek wisata Pantai Batuhiu.

Tradisi yang biasanya digelar setahun sekali ini tidak hanya dihadiri ratusan umat, tapi juga Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Endin Indrawan.

Dalam kesempatan tersebut, Ujang Endin Indrawan menyampaikan bahwa acara budaya ini diharapkan dapat menjadi sebuah paket wisata. Menurutnya, Bali berkembang dan banyak dikunjungi wisatawan karena salah satunya memupuk kearifan lokal.

“Yang diharapkan, wisatawan yang datang ke Pangandaran, wisatawan dari luar negeri. Artinya kontribusi devisa bagi negara,” kata Endin.

Untuk itu, Ujang Endin Indrawan mengaku sangat mengapresiasi kearifan lokal dari festival budaya Batuhiu ini. Diharapkan kearifan lokal yang ada di Desa Ciliang nantinya dapat dilestarikan, sehingga memiliki daya tarik tersendiri.

Sementara itu, tokoh budaya setempat Rangga mengatakan Ruat Jagat Sila Saamparan merupakan salah satu tradisi yang ada di Batuhiu di Desa Ciliang, sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas rahmat dan nikmat yang dialami masyarakat.

“Ruat berarti penguatan pelestarian, penguatan kebencian, penguatan keimanan dan ketaqwaan. Sila Saamparan adalah simbol, budaya tidak bisa dipisahkan dari filosofi, artinya tidak ada orang, tidak ada pejabat semua duduk sama, ”katanya.

Sementara itu, Dongdang berisi berbagai macam makanan, terutama makanan yang terbuat dari tanaman yang tumbuh di masyarakat sekitar, menurut Rangga.

“Jadi kita kesini untuk makan bersama, sebagai bentuk gotong royong, bentuk kebersamaan, karena budaya sangat kaya akan falsafah hidup,” pungkasnya. (Reka)

navigasi pos

Source: www.selebnews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button