Pelajari tentang tradisi Manganan desa Sukorejo - WisataHits
Jawa Timur

Pelajari tentang tradisi Manganan desa Sukorejo

Oleh Nur Azizah Oktaviani

Desa Sukorejo dijuluki “Desa Wisata Budaya”. Terletak di Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Karena julukannya, desa ini cocok jika memiliki tradisi budaya berbeda yang perlu dilestarikan. Salah satu tradisi yang ada dan masih berkembang hingga saat ini adalah tradisi “Manganan”.

Juli lalu, desa Sukorejo menjalankan tradisi mangan. Dan saat itu desa Sukorejo menjadi tempat pengabdian beberapa mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya. Pengabdian ini merupakan kegiatan di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan tersebut bernama PPK ORMAWA Ormawa (Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan). Mahasiswa yang melakukan kegiatan tersebut tertarik dengan tradisi yang ada, sehingga mereka ikut serta dan menyaksikan tradisi mangan ini.

Baca juga:
Suvariana: Kota Malang Tuan Rumah Festival Singasari Bangkit

Dengan diadakannya acara Mangan, mahasiswa PPK ORMAWA tertarik untuk mendalami tradisi ini lebih jauh. Karena tradisi mangan memang layak untuk dilestarikan. Tim PPK ORMAWA yang diwakili oleh beberapa mahasiswa dari tim Pojok Literasi Digital Seni dan Budaya melakukan wawancara dengan aparat desa. Mengenai tradisi mangan. Pak Solikin untuk kesejahteraan desa Sukorejo menyatakan: “Mangan sendiri adalah local genius kita, di daerah lain bisa disebut sedekah bumi. Jadi itu berarti mangan sama dengan handout bumi.”

Dari pernyataan Pak Solikin, jelas bahwa tradisi Mangan bertujuan untuk melestarikan budaya atau melestarikan budaya. Ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur yang membersihkan desa ini dengan berdoa melalui tradisi ini. Tradisi ini sering dilakukan di desa Sukorejo karena dilakukan setiap tahun pada hari Kamis Pahing di setiap bulan Dzulhijah. Mangan ini bisa dilakukan di Punden atau di makam leluhur desa.


TIM PPK ORMAWA FBS UNESA dengan Bp Solikin Kades Sukorejo Sejahtera. TIM PPK ORMAWA FBS UNESA

Pak Solikin juga menyatakan hal ini saat wawancara “Orang-orang yang mengikuti tradisi ini dan menjaganya tetap hidup adalah orang-orang desa yang bersedia dan tulus untuk berpartisipasi.”“Ini karena setiap masyarakat peserta diwajibkan membawa makanan atau jajanan dari pasar pada saat makan, untuk menghormati leluhur mereka.

Yang unik dalam tradisi ini adalah unsur kata mangan itu sendiri, yaitu mangan dalam bahasa Jawa yang artinya “makan”. Karena pada saat acara mangan, setelah salat berjamaah bisa disebut dengan cara tradisional jawa atau “tanduk”. Dilanjutkan dengan berdoa secara islami, kemudian di akhir acara, sesuai dengan nama tradisi “mangan” ini, ada jamuan makan bersama dimana makanan dipertukarkan antar umat sesuai dengan apa yang telah dibawa dari rumah masing-masing.

Dari tradisi mangan ini dapat kita simpulkan bahwa tradisi leluhur bukanlah sesuatu yang tabu atau mistis karena dianggap sebagai penyimpangan agama. Sebab tradisi ini hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur, bukan kepercayaan terhadap sesuatu yang berbau mistis. Tradisi seperti ini patut dilestarikan karena memiliki nilai kearifan lokal. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya prosesi di penghujung acara sebagai bentuk silaturahim dan mempererat kerukunan antar masyarakat desa khususnya desa Sukorejo itu sendiri.

Dari beberapa dokumen yang telah kami ulas, terlihat bahwa Desa Sukorejo sangat tepat disebut sebagai Desa Wisata Budaya, dimana masyarakatnya sangat senang melestarikan tradisi turun temurun dari nenek moyang mereka. Pelestarian tradisi ini harus dilakukan, khususnya di desa Sukorejo, dimana ada sinergitas antara masyarakat dan aparat desa untuk menciptakan suasana yang harmonis dengan tradisi yang dipertahankan hingga saat ini. Dan bagi kita sebagai generasi muda sudah sepatutnya mewaspadai tradisi budaya, karena kita harus terus melestarikan budaya itu sendiri, jangan sampai tergerus oleh kemajuan zaman sekarang.

Karena Desa Sukorejo adalah desa wisata budaya, masih banyak budaya menarik lainnya untuk dijelajahi. Penasaran dengan Desa Sukorejo? Ayo datang saja ke Kabupaten Tuban, Kecamatan Parengan, Desa Sukorejo karena dalam waktu dekat ini akan ada event besar tahunan yaitu Sukorejo Art Festival 4. Jadi tunggu apa lagi, ayo kita berwisata budaya.

*Tim PPK ORMAWA Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya

Ikuti aku:

IG: @PPK Ormawaormawafbs

Tik Tok: @PPK Ormawaormawafbs

Youtube: PPK ORMAWA ORMAWA FBS

Source: kliktimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button