Pedagang kaki lima dan pemilik lapak resah, mengurangi penjualan di depan mata - WisataHits
Jawa Tengah

Pedagang kaki lima dan pemilik lapak resah, mengurangi penjualan di depan mata

Pedagang kaki lima dan pemilik lapak resah, mengurangi penjualan di depan mata

Pedagang kaki lima dan pemilik lapak resah, mengurangi penjualan di depan mata

“Hampir 40 persen pendapatan toko saya berasal dari penjualan rokok. Dengan adanya larangan ini, pasti akan menurunkan penjualan,” kata Sri Maryani.

“Saya cukup kaget, penjualan batang rokok berpeluang meningkatkan penjualan. Kalau dilarang, berarti modal pedagang perlu ditambah, tapi keuntungan turun,” kata Reyenold, pemilik warung di Antapani, Bandung, Selasa (3/1). Reyenold mengatakan, dengan menjual satu batang dia bisa mendapat untung Rp 150 per batang. Ini jauh lebih menguntungkan daripada menjual per bungkus.

Baca Juga: Konsumen: Tak Bisa Beli Ketengan, Penggunaan Rokok Melonjak. Reyenold percaya larangan ritel, jika diberlakukan, akan berdampak besar pada pengecer. Larangan ini, menurutnya, pasti akan berdampak langsung pada pendapatan. Karena karakter pembeli berbeda di setiap daerah.

Lanjut membaca:
Jawa Pos »

Setelah Nikita Mirzani dibebaskan, jaksa menyerang Dito Mahendra dan melaporkannya ke polisi

Kejaksaan Negeri Serang Banten melaporkan Dito Mahendra ke Polres Kota Serang. Baca selengkapnya >>

Bupati Pangandaran Bertengkar dengan Warga Setempat Soal Lepas Segel Warung Remang Dim yang Berujung PengeroyokanBupati Pangandaran Jeje Wiradinata bentrok dengan warga pada Sabtu (31/12/2022) sekitar pukul 22.59 WIB.

Berlokasi di Setabelan Solo, stand es krim ini sudah ada sejak tahun 1950-an, es krim cokelatnya melegenda!Toko es krim legendaris di Setabelan, Banjarsari, Solo ini sudah berdiri lebih dari 70 tahun dengan menu utama es krim coklat bersantan, kelapa muda dan roti.

Warung Es Legend di Setabelan Solo semakin ramai setelah didatangi oleh Erick ThohirKedai es krim legendaris di Setabelan, Banjarsari, Solo yang sudah berdiri lebih dari 70 tahun ini semakin ramai sejak Menteri BUMN Erick Thohir mampir beberapa waktu lalu.

Mau melaspas, warung rooftop di Wanagiri Buleleng hilang dan terbang entah ke mana, ini faktanya!Waspadai bencana yang masih mengintai! Atap warung yang berada di jalan menuju objek wisata Air Terjun Banyumala, Desa Wanagiri, Buleleng hilang karena diterjang angin puting beliung. Ironisnya, toko tersebut akan menggelar upacara (Melaspas) pada Rabu (4/1) ini untuk mendukung jalur pariwisata menuju objek wisata unggulan tersebut.

Pemilik pesantren di Lampung memperkosa seorang santri dengan metode pemberkatanSeorang pemilik pesantren berinisial AA (45) di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung ditangkap polisi. Karena diberitakan…

Twitter belum membayar sewa Rs 2,1 miliar dan dituntut oleh pemilik gedungTwitter telah digugat oleh California Property Trust, pemilik gedung yang menampung kantor pusat perusahaan media sosial tersebut, karena gagal membayar sewa sekitar Rs 2,1 miliar.

JawaPos. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata cekcok dengan warga sekitar yang sudah eksis dengan peta es andalan yang hampir sama, Sabtu (31/12/2022) Setabelan ke-22 di Jl Abdul Muis No.90, Banjarsari, Solo.

com – Pengecer kecil dan sejumlah pemilik toko di beberapa daerah dengan suara bulat menolak usulan pelarangan penjualan rokok karena akan merugikan penjualan mereka. Alasan utamanya adalah ekonomi masih dalam tahap pemulihan untuk usaha kecil. Peristiwa itu terjadi saat Jeje sedang melakukan sidak di sebuah toko remang-remang yang seharusnya beroperasi meski disegel di Blok Astana Buda, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran. “Saya cukup kaget, penjualan batang rokok berpeluang meningkatkan penjualan. Ada yang bilang toko es krim ini sudah ada sejak tahun 1950-an. Kalau dilarang, berarti modal pedagang perlu ditambah, tapi keuntungannya turun,” kata Reyenold, seorang penjaga toko di Antapani, Bandung, Selasa (3/1). Baca Juga: Kasus Duduk Bupati Pangandaran Bertengkar dengan Warga Berawal dari Segel Kafe Remang-Remang Robek. Dalam video yang beredar, Jeje terlihat marah hingga terjadi adu mulut dengan seorang warga. Nyatanya, berjualan di batangan lebih menguntungkan daripada kemasan. Iklan hiperlokal Tokopedia meroketkan penjualan online hingga 147% Kakak beradik ini mengaku awalnya tidak tahu siapa Erick Thohir.

Reyenold mengatakan, dengan menjual satu batang dia bisa mendapat untung Rp 150 per batang. Bahkan, sempat terjadi baku hantam dengan anggota rombongan Bupati Pangandaran. Meski sudah tua, kedua kakak beradik ini masih lincah dalam bergerak dan beraktivitas. Ini jauh lebih menguntungkan daripada menjual per bungkus. Baca Juga: Konsumen: Tak Bisa Beli Ketengan, Penggunaan Rokok Melonjak. Reyenold percaya larangan ritel, jika diberlakukan, akan berdampak besar pada pengecer. “Sekitar jam 11 malam saya melakukan sidak ke sana (kafe atau warung remang-remang), lalu masuk ke kafe terbuka dan memutar musik. Menurutnya, larangan ini akan berdampak langsung pada pendapatan. Widiastuti, sebelumnya bekerja sebagai asisten apoteker di Rumah Sakit Brayat Minulya. Karena karakter pembeli berbeda di setiap daerah. Saat itu mereka tidak bisa berkata apa-apa. Widiastuti mengatakan, setelah menikmati es krim di stand legendaris Setabelan Solo, Erick sempat menanyakan apa hiburan mereka di rumah, apa.

“Jadi saya jelas tidak setuju dengan wacana itu,” imbuhnya. Tidak hanya lebih menguntungkan, penjualan eceran seringkali menjadi sumber pendapatan utama bagi toko-toko kecil dan pedagang kaki lima. “Kalau begitu mohon dikumpulkan pada Senin (1/2/2023) di Kantor Pemda Pangandaran. [1965] bebeknya sempit, palu arit bebeknya sempit,” kata Harianti saat ditabrak Solopos. Salah satunya Sri Maryani yang juga berdagang di Antapani, Bandung. Baca Juga: Tak Setuju Larangan Penjualan Rokok Ketengan, Kadin Jatim Sumbang “Hampir 40 persen pendapatan toko saya berasal dari penjualan rokok. Baca berita tanpa iklan. Dengan adanya larangan ini, pasti akan terjadi penurunan penjualan. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Foto diambil pada Senin (1/2/2023).

Soalnya mayoritas konsumen yang berbelanja di warung adalah pembeli eceran,” ujarnya. Sri juga cukup bingung dengan pelaksanaan SK ini. Hal ini dikarenakan banyaknya warung di pemukiman warga. Erick Thohir mampir Hampir setiap hari stand ini dipadati pembeli yang kebanyakan adalah anak muda atau pekerja kasar. Senada dengan Sri, Sunarti, pedagang grosir di Sidoarjo, juga menilai aspek pengawasan sangat sulit dilakukan. Tidak hanya di pemukiman penduduk, di kawasan industri seperti tokonya juga banyak terdapat warung-warung kecil. Setelah itu, mereka mendapat TV,” tambahnya.

Baca juga: 71 Persen Remaja Beli Rokok Pekat, Tak Bisa Lagi Menteri BUMN Erick Thohir Malah Menyukai Olahan Es Krim Dua Ibu Tua itu. Seharusnya berpikir lagi. Itu hanya mempersulit pedagang,” tambahnya. Sunarti yang memiliki toko di kawasan industri itu menambahkan, penjualan di tokonya justru anjlok akibat pandemi. Saat itu Erick Thohir datang bersama istrinya Elizabeth Tjandra dan rombongan. Karena banyak pekerja yang dipulangkan karena pembatasan sosial. Harianti menambahkan, Erick Thohir bisa mengetahui toko tempatnya berjualan karena ada pelanggan yang mengajak menteri datang ke stand Es Setabelan Solo.

Oleh karena itu, ia dengan tegas menolak usulan politik tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada toko Atim yang juga berada di dekat kawasan industri. Rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang itu harus duduk di emperan toko karena tidak muat masuk ke dalamnya. Dia mengatakan pekerja pabrik memiliki kecenderungan untuk membeli rokok dari gerai ritel. Oleh karena itu, wacana politik ini pasti akan menggerogoti penjualannya. Baca juga: Lindungi Anak, Said Aqil Dukung Larangan Penjualan Rokok Ketengan “Saya tidak setuju karena banyak pekerja di sini membeli rokok dari saya bukan per bungkus tapi per karton. Saya memberi banyak, setelah itu tidak ada yang tersisa sama sekali,” katanya. Rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang itu terpaksa duduk di emperan toko karena tidak muat di dalam.

Gaji mereka juga tidak tinggi, jadi banyak yang beli batangan,” ujarnya. “Kalau itu juga dilarang, dari mana saya bisa mendapatkan uang tambahan?” Juga, barang-barang sekarang lebih mahal dari sebelumnya, ”pungkasnya. . Ngeten,” ujarnya sambil mengacungkan jempol.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button