Pariwisata Bantul yang baru pulih dari pandemi tak berdaya akibat mahalnya harga BBM - WisataHits
Yogyakarta

Pariwisata Bantul yang baru pulih dari pandemi tak berdaya akibat mahalnya harga BBM

Harianjogja.com, BANTUL — Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sudah berlangsung selama tiga pekan, namun dampaknya masih dirasakan oleh pelaku industri pariwisata atau UJP di Bantul.

Kepala Badan Pengelola Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Bantul Yohanes Hendra Dwi Utomo mengatakan, kenaikan harga BBM cukup mengkhawatirkan bagi pelaku industri pariwisata seperti hotel, restoran, dan destinasi wisata karena tidak dibarengi dengan peningkatan pendapatan bagi tenaga kerja. .

Menurutnya, kondisi usaha jasa wisata atau UJP saat ini baru pulih pasca pandemi Covid-19, kemudian dibarengi dengan kenaikan harga BBM.

DIDUKUNG:

YouGov: Tokopedia jadi brand yang paling direkomendasikan untuk orang Indonesia

“Anggota kami otomatis komplain karena buruh tidak datang dengan penghasilan yang bertambah,” kata Hendra, panggilan akrab John Hendra Dwi Utomo, menurut acara tersebut. Rapat BPC Cabang Bantul di Hotel Ros In, Sewon, Bantul, Rabu (21/9/2022).

BACA JUGA: Sengketa lahan parkir, Bakul Angkringan diretas penjual burjo

Dalam Konsultasi Industri tersebut, Hendra terpilih sebagai Ketua BPC PHRI Bantul untuk periode berikutnya dari tahun 2023 hingga 2028. Hendra mengatakan, kenaikan harga BBM tidak bisa dihindari karena merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Saat ini, pihaknya mengimbau Disnakertrans Bantul untuk bersama-sama memperhatikan kondisi sosial pekerja di sektor UJP.

Kenaikan harga BBM tidak hanya berdampak pada kondisi kerja pekerja, tetapi juga kunjungan wisatawan ke destinasi wisata dan restoran, kata Hendra. Food and Beverage Manager (Litto) Little Tokyo mencontohkan kunjungan ke restoran dan destinasi wisata Litto, yang biasanya mencapai 600 orang sehari, saat ini hanya setengahnya.

Menurutnya, banyak wisatawan yang mengeluhkan mahalnya kunjungan ke Jogja saat ini karena biaya transportasi yang meningkat.

“Untuk sewa bus medium dari biasanya Rp 1,4 juta per hari, kini mencapai Rp 1,8 juta per hari. Tarifnya sama, harga naik, itu juga salah satu faktor yang mengurangi kunjungan wisatawan,” katanya.

Sementara itu, okupansi dan tingkat hunian hotel sempat terganggu di awal kenaikan harga BBM, namun kini naik lagi, terutama pada akhir pekan dan hari libur. Namun, okupansi masih di bawah 50% pada hari kerja.

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jogja, kerja keras harus dilakukan untuk mempromosikannya. “Tetapi promosi bersama bukanlah kuncinya. Padahal, kunci utama pemerintah pusat adalah tidak membebani mereka terlebih dahulu karena sektor pariwisata baru mulai tumbuh,” kata Hendra.

Selain itu, Hendra mengatakan pihaknya saat ini terus menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra orang yang tertarik khususnya pemerintah Kabupaten Bantul untuk bersama-sama mendukung bangkitnya pelaku bisnis jasa pariwisata.

BACA JUGA: Kecelakaan Karambol Selatan PG Madukismo, Supir Brio Resmi Diduga

Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bantul, Malia Sayuti, mengakui dampak kenaikan harga BBM tersebut sangat terasa pada industri pariwisata, mulai dari destinasi wisata, hotel, restoran, hingga pariwisata. Agen Perjalanan.

“Bulan ini mulai terlihat tenang dibandingkan Agustus lalu. Padahal sekarang ada keleluasaan bagi tamu luar kota untuk datang ke DIY, termasuk Bantul,” ujarnya.

Untuk menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri, pihaknya selalu berupaya untuk lebih memasarkannya, termasuk melalui holding company Pasar Wisata Jogja bekerjasama dengan dinas pariwisata DIY, kemudian berkemah atau bermalam di tempat-tempat wisata.

Juga akan ada pertemuan semua pada tanggal 20 Oktober Agen Perjalanan dan pengelola destinasi pariwisata. “Mulai 21-25 Oktober nanti juga akan ada pameran destinasi wisata di JCM, pemandu wisata bisa menjual langsung ke pelanggan. Jadi sebenarnya kami jual kembali,” kata Malia.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button