Kisah Mbah Parti yang tinggal di Kompleks Makam Tua Tamansari di Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Kisah Mbah Parti yang tinggal di Kompleks Makam Tua Tamansari di Jogja

Yogyakarta

Kawasan Tamansari merupakan salah satu tujuan wisata paling populer di pusat kota Jogja. Tahukah kamu Lur, ada kuburan tua di kawasan Tamansari yang ditinggali seorang perempuan puluhan tahun?

Lokasi warga yang tinggal bersama makam ini berada di sisi barat Tamansari. Tidak jauh dari Masjid Soko Tunggal terdapat beberapa makam kuno yang masih terjaga dengan baik hingga saat ini.

Kawasan makam ini merupakan tempat tinggal warga setempat. Luas pemukiman dan kuburan kurang lebih 60 meter dari timur ke barat dan 70 meter dari utara ke selatan. Ada sekitar sepuluh rumah yang menempati area yang berdekatan dengan kuburan.

Saat memasuki kompleks makam, anak-anak terlihat bermain dan berlarian. Warga setempat juga tampak melakukan aktivitas sehari-hari seperti memandikan, memberi makan burung, dan mengelap sepeda motor tepat di areal pemakaman.

Terlihat beberapa makam menempel di rumah warga. Di sebelah mesin cuci ada kuburan, parkir motor, bahkan ada kuburan di dalam rumah.

Setiap rumah yang berdiri di kompleks makam ini berukuran sekitar 10 meter persegi. Sebagian besar nisan bertulisan huruf atau aksara Jawa, hanya ada tiga nisan yang nisannya berhuruf latin.

Angka tahun 1880 dan 1949 terukir di beberapa nisan, hampir semua nisan tertutup lumut, hanya beberapa nisan yang terlihat tanpa lumut dan beratap.

Beberapa warga langsung mengambil tindakan detikJateng Parti (63) ketika dia bertanya tentang kuburan. Menurut warga sekitar, Parti merupakan salah satu warga yang sudah lama tinggal di kuburan tersebut.

“Saya sudah lama tinggal di sini, rumah ini sudah ada sejak zaman kakek, Mas. Kakek yang jaga (makam) itu bertugas bersih-bersih, toh dia disuruh menghuni, tidak boleh ada rumah di sini, kakek saya yang pertama,” kata Parti saat tiba, Rabu ( 16.11.22) di Komplek Tamansari, Patehan, Kraton Yogyakarta.

Parti mengatakan kakeknya adalah penjaga makam. Beberapa makam di kawasan itu, kata Parti, masih dikunjungi hingga saat ini.

“Makam ini sudah ada sejak lama. Kakek saya dulu penjaga di sini, dia tahu banyak. Sekarang masih ada orang yang ziarah sekali atau dua kali, meski keluarganya tinggal di luar negeri,” lanjut Parti.

Selengkapnya di halaman berikut…

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button