Pantai Widodaren sepi pascablokade, Bupati: Investor perlu komunikasi dengan warga sekitar - WisataHits
Yogyakarta

Pantai Widodaren sepi pascablokade, Bupati: Investor perlu komunikasi dengan warga sekitar

Pantai Widodaren sepi pascablokade, Bupati: Investor perlu komunikasi dengan warga sekitar

BDG


Saptosari, (pidjar.com) – Belum lama ini, Kapanewon Saptosari, warga Desa Kanigoro, memblokir jalan menuju Pantai Widodaren. Penutupan jalan tersebut akibat konflik yang masih berlangsung antara warga dan investor. Akibat penutupan ini, bisa dikatakan akses menuju pantai lumpuh karena tidak bisa dilalui kendaraan. Wisatawan harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke Pantai Widodaren. Tak heran jika baru-baru ini menjadi sepi di bentangan pantai ini, yang sebenarnya sedang naik daun.

Seperti diketahui, penutupan jalur sendiri sudah berlangsung beberapa hari. Pemblokiran jalan dengan material batu sebanyak 2 kunci truk dan harus menghalangi lalu lalang kendaraan. Akibatnya, wisatawan yang datang mengeluhkan penutupan jalan ini. Wisatawan yang belum tahu apa-apa sebaiknya memarkir kendaraannya jauh dari pantai dan berjalan kaki jika ingin ke pantai.

“Saat ini masih ditutup, kami masih menunggu kesepakatan,” kata anggota Pokdarwis Pantai Widodaren, Mujiko.

Meski ada penutupan jalan, pihaknya memperbolehkan warga sekitar yang ingin berdagang di Pantai Widodaren.

Konflik ini pun menjadi perhatian banyak kalangan, bahkan Kapanewon pun turun tangan untuk menengahi.

“Kami bertemu dengan warga setempat dan mendengarkan keluhan mereka. Apa yang terjadi segera dilaporkan ke kantor desa agar ada jalan tengah. Jika penutupan ini dilakukan terlalu lama, sangat disayangkan warga tidak memiliki penghasilan jika tidak berdagang atau kegiatannya mandeg,” ujar Eka Priyatna, Panewu Saptosari

Sejak ditutupnya akses jalan ini, tidak ada lagi orang yang berjualan di sekitar Pantai Widodaren, menurut pantauan Kapanewon. Masyarakat berpuasa sementara untuk mengais rezeki dengan menjualnya di tempat wisata. Untuk kunjungan wisatawan masih ada namun jumlahnya menurun.

“Untuk menuju objek wisata, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 500 meter. Untuk perkembangan mudah-mudahan segera ada titik temu setelah beberapa kali diskusi dari Forkopimkap dengan pimpinan kelompok dan camat,” jelasnya.

Gubernur Gunungkidul. Sunaryanta meminta investor dan pihak lain yang ingin mengembangkan pariwisata di Bumi Handayani untuk berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Ini harus berfungsi untuk memastikan bahwa Anda memahami satu sama lain dan tidak ada konflik, sehingga semuanya berjalan lancar dan sesuai dengan keinginan bersama.

“Saya sudah berkali-kali mengiyakan, masyarakat, investor dan sebagainya di Gunungkidul selalu ada untuk berkomunikasi dengan masyarakat, dengan gadget dan lain-lain,” kata Sunaryanta.

Komunikasi penting untuk meminimalisir terjadinya konflik di daerah berkembang. Anda harus memahami satu sama lain agar pariwisata konstruksi dan citra yang ada cocok satu sama lain.

“Sekali lagi saya sampaikan semua di Gunungkidul minta komunikasi yang baik dengan masyarakat,” ujarnya.

“Saya harap tidak ada lockdown atau penutupan,” pungkasnya.


Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button