UAD menjadi tuan rumah FGD Desa Pendidikan Wisata sebagai penerus Program Insentif KKN - WisataHits
Yogyakarta

UAD menjadi tuan rumah FGD Desa Pendidikan Wisata sebagai penerus Program Insentif KKN

Salah Satu Tim Penerima Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terpadu IKU dengan MBKM Berbasis Kinerja TA 2022 Program KKM Universitas Ahmad Dahlan yang terdiri dari Utaminingsih Linarti ST, MT Sarjana Teknik Industri, Marsudi Endang Sri Rejeki, SE, MM, S .Ip. Jurusan Food Service Business mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Desain Konsep Desa Pendidikan Wisata” di Grand Rohan Hotel Yogyakarta pada tanggal 12 Desember 2022 dengan merekrut narasumber penggiat desa wisata Sugeng Handoko ST

Ketua Tim Utaminingsih Linarti ST, MT dalam sambutannya mengatakan acara ini merupakan rangkaian pertama dari Program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat Terpadu Berbasis Kinerja IKU-MBKM Tahun Anggaran 2022 di Dusun Ngunan-unan, Daerah Istimewa Kab. Yogyakarta. KKN bertajuk “Pengembangan Ngunan-unan Padukuhan sebagai Desa Wisata Edu dengan Mengintegrasikan Kegiatan Kelompok Bumi Ijo dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mugi Rahayu untuk Kemandirian Ekonomi dan Sosial Daerah”.

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Mugirahayu, Kelompok Lingkungan Bumi Hijau, Manajer Pariwisata Narendra dan tim Program Insentif Pengabdian Masyarakat, termasuk mahasiswa Adiffa Firki Diansyah dan Silvia De’e dari jurusan Teknik Industri, Elvita Intan Cahaya dan Nabila Fadhila Rahma dari jurusan Food and Service Business dan Adelia Dwi Nurisaputri dan Putri Irlani dari jurusan Manajemen. Student engagement merupakan salah satu bentuk kontribusi terhadap program Merdeka Kampus Belajar Merdeka yang diakui dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Tujuan dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi masyarakat Padukuhan Ngunan-unan dan bertukar pikiran untuk mengembangkan dan mewujudkan desa wisata di Dusun Ngunan-unan kedepannya.

Hal ini berdasarkan pengalaman yang berhasil dikembangkan Sugeng di Desa Wisata Nglanggeran dengan properti Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba, Gunung Kidul. Selain itu, Sugeng mengatakan bahwa Ngunan-unan Padukuhan memiliki potensi untuk dikembangkan baik menjadi desa wisata maupun objek wisata dengan menyiapkan beberapa aspek untuk dapat diwujudkan.

Terdapat 5 elemen destinasi wisata (A5) yaitu atraksi, aksesibilitas, fasilitas, akomodasi dan layanan tambahan. Hal menarik yang dibahas dalam diskusi ini adalah bagaimana pemberdayaan masyarakat dapat menjadi ciri dan peningkat pariwisata khususnya bagi Ngunan-unan Padukuhan yaitu pemberdayaan pengelolaan sampah yang banyak dipraktekkan. Kemudian ada istilah denominasi pariwisata yang dilakukan yaitu apakah itu desa wisata atau desa wisata, keduanya memiliki definisi yang berbeda.

Apa yang disampaikan oleh Sugeng jelas ditangkap oleh teman-teman dari Padukuhan Ngunan-unan yang hadir dengan banyak pertanyaan dan permintaan kontribusi untuk mengaktualisasikan ilmu yang didapat. Sambutan yang antusias juga ditunjukkan oleh Dukuh Padukuhan Ngunan-unan, Bapak Endartono untuk segera melaksanakan agenda selanjutnya yaitu mewujudkan desa pendidikan wisata melalui integrasi kelompok lingkungan Bumi Ijo dengan kelompok tani Mugi Rahayu. Selain itu juga mempercepat pengembangan dan penguatan peran Narendra sebagai pengelola pariwisata. (**)

DIDUKUNG:

Kisah dua brand kecantikan lokal yang diuntungkan Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button