Pantai Depok Menjadi Kawasan Wisata Terpadu • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Pantai Depok Menjadi Kawasan Wisata Terpadu • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Gubernur DIJ Hamengku Buwono (HB) X kemarin (19/7) meninjau lokasi terdampak gelombang tinggi di Pantai Depok, Bantul. Meski kerusakan bangunan semi permanen di sana tidak terlalu besar, penilaian menyeluruh perlu segera dilakukan.

Gubernur mengatakan, bencana yang terjadi Sabtu (16/7) lalu menjadi pendorong untuk menggali dan meningkatkan potensi serta mengembangkan kawasan Pantai Depok. Melalui redesain menyeluruh, tidak hanya di pesisir pantai tetapi di seluruh area hingga mencapai laguna yang bisa dijadikan dermaga. “Pengembangan kawasan ini perlu dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi satu sama lain,” ujarnya di sela-sela peninjauan di Pantai Depok.

Ayah lima putri yang juga raja Keraton Yogyakarta ini mengatakan, pembangunan tak hanya penataan kuliner. Tetapi juga penyediaan ruang untuk pertunjukan budaya. Harus ada keseimbangan antara pariwisata, bisnis, perikanan, penciptaan lapangan kerja dan budaya.

“Potensi wisata di Pantai Depok juga bisa berkembang, tidak hanya makan, melihat, menonton laut (laut, catatan redaksi). Tapi harapannya bisa menikmati suasana laut sambil makan dan melihat pentas seni”, ujarnya.

Menurutnya, sudah menjadi tugas Pemprov untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar Pantai Depok. Meningkatkan kelas warga negara harus dimulai dengan kegiatan positif. Penyediaan lapangan pekerjaan bagi generasi muda, penciptaan ruang kreativitas yang lebih luas, peningkatan kualitas dan efektivitas perikanan, revitalisasi UMKM, menarik wisatawan, dan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung dan masyarakat adalah wajib.

“Kami berharap lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan Depok untuk mencari nafkah, tidak hanya dari menangkap ikan tetapi juga dari kegiatan ekonomi lainnya. Tapi tentunya juga aman bagi warga sekitar yang mencari sesuap nasi dengan Depok,” jelasnya.

Oleh karena itu, HB X meminta pengelola Pantai Depok membentuk tim kecil untuk merancang pengembangan kawasan tersebut. Nantinya, draf tersebut bisa segera diserahkan ke Kabupaten Bantul dan ditindaklanjuti bersama dengan Pemprov DIJ untuk segera diimplementasikan.

Demikian pula pengajuan desain dapat segera dilakukan mengingat proyek pengembangan kawasan Depok akan memakan waktu lama, biaya tinggi dan kerjasama yang solid antar OPD. Namun, beberapa pegawainya diminta mengikuti perkembangan kawasan Depok tanpa menunda-nunda.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslich menyatakan kesediaannya untuk segera melaksanakan permintaan gubernur tersebut. Ini akan menjadi perlombaan melawan waktu untuk membuat rencana. “Apa yang dikatakan Ngarsa Dalem menjadi angin segar bagi Kabupaten Bantul karena Ngarsa Dalem ingin menata Pantai Depok,” ujarnya.

Menurutnya, penataan dalam satu wilayah mencakup beberapa sektor. Ada empat industri. Pertama, kegiatan kelautan, yaitu nelayan yang mencari ikan di laut. Berdagang karena kegiatan jual beli ikan berlangsung di TPI (Alun-Alun Pelelangan Ikan). Ketiga, adanya kegiatan di industri pengolahan ikan yang dilakukan oleh koperasi Mina Bahari, dan keempat, pariwisata, adanya jasa usaha wisata berupa kuliner dan jasa lainnya. Dalam hal ini, penataan tersebut dianggap sebagai program daerah dan bukan OPD khusus.

Integrasi keempat sektor tersebut tidak mudah. “Karena Ngarsa Dalem sudah seperti ini, kita berpacu dengan waktu. Kami berlari kencang untuk bisa membuat perencanaan hingga DED agar keempat sektor tersebut memiliki ruang untuk berproduksi secara optimal,” jelasnya.

Perwakilan nelayan Pantai Depok, Sutarlan mengatakan, sejak didirikan pada tahun 1998, Pantai Depok telah memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar. Setidaknya ada 500 orang yang aktif mencari kebahagiaan di tempat ini. Dari tingkat pendidikan terendah hingga mahasiswa pascasarjana berkeliaran di sekitar kawasan pantai.

Dia menyambut baik tawaran pemerintah. Ia mendukung rencana pemerintah menjadikan Pantai Depok sebagai kawasan wisata terpadu. Namun, diharapkan kepentingan masyarakat tetap diperhatikan dan diperhatikan.

Sutarlan meyakini dukungan pengembangan kawasan wisata terpadu ini akan berjalan lancar. Selama ini dukungan pemerintah sudah dirasakan oleh masyarakat sekitar. Termasuk bencana Sabtu lalu.

“Semangat masyarakat di sini cukup tinggi. Selama banjir kemarin, semua orang terlibat dalam mengelola dampak dan memobilisasi untuk pencegahan lebih lanjut. Nelayan, masyarakat, relawan SAR dan polisi semua terlibat,” tambahnya. (wia/laz)

Source: radarjogja.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button