Okupansi hotel di Solo meningkat, mencapai 95 persen selama ASEAN Para Games 2022

SOLO, KOMPAS.com – Asean Para Games 2022 menunjukkan peningkatan okupansi kamar hotel di kawasan Soloraya.

Okupansi hotel meningkat 75 hingga 80 persen pada Juli, menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Peningkatan tersebut berdasarkan kedatangan 11 kontingen ASEAN Para Games sejak 28 Juli 2022. Kemudian, pada awal Agustus terjadi peningkatan drastis hingga 95 persen utilisasi.

Baca Juga: 5.000 Prajurit Keraton Solo dan Seri Perangko Khusus ASEAN Para Games 2022 Diluncurkan Besok

Humas (Humas) Badan Pengelola Cabang (BPC) PHRI Solo, Sistho A Sreshtho, mengatakan lonjakan ini melebihi rata-rata okupansi hotel pra-pandemi 2019 sebesar 69-70 persen.

Bahkan, event ini mampu menghidupkan kembali sektor perhotelan yang sempat lesu selama dua tahun terakhir, turun menjadi 25 persen pada 2020 dan 40 persen pada 2021.

“Jadi seberapa besar dampak dari event besar seperti APG ini karena menurut catatan kami ada 1.400 atlet yang menginap di hotel-hotel di Soloraya, sekitar 630 ofisial, kemudian ada sekitar 1.000 perlengkapan lomba dan 530 anggota panitia. dan hampir semua orang menginap di hotel,” kata Sistho A Sreshtho, Kamis (8 April 2022).

Tidak hanya hunian kamar, tapi juga area makanan dan minuman alias makanan dan minuman (FnB).

“Itu hanya berdasarkan okupansi, makanan juga tersedia di hotel, pagi-siang-malam, tentu itu mempengaruhi sektor tersebut. makanan dan minuman (FnB),” jelasnya.

Namun karena saat ini ASEAN Para Games menerapkan sistem kandung kemih Covid-19, oleh karena itu levelnya belum maksimal untuk sisi pariwisata atau kunjungan wisatawan.

Baca Juga: Kisah Junaedi, Penggembala Kambing Jadi Atlet Judo dan Raih Emas di ASEAN Para Games 2022

“Yang dilakukan Pemkot Solo khususnya untuk APG sudah maksimal dan persiapannya sangat singkat,” jelasnya.

Kemudian ia menjelaskan bahwa event internasional harus dijalankan dengan sistem yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pertumbuhan sektor pariwisata harus didukung oleh mobilitas pergerakan massa.

Itu yang bisa lebih meningkatkan kemajuan pariwisata ya, event seperti ini, event yang mendatangkan crowd, semakin besar crowd-nya semakin besar dampaknya karena bersifat linier,” jelasnya.

“Saran kami, acara seperti ini terus kami promosikan karena dampaknya terhadap sektor pariwisata dan perhotelan sangat besar,” tambah Sishtho.

Sementara itu, Direktur Destinasi dan Pemasaran Biro Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo Gembong Hadi Wibowo, Gembong Hadi Wibowo menyatakan, Pemerintah Kota Solo (Pemkot) akan terus menyelenggarakan event olahraga berupa paket wisata kesehatan.

“Kami juga bekerja sama dengan para pemangku kepentingan pariwisata untuk mencoba menyusun paket yang mencakup wisata olahraga, khususnya yang kami promosikan sekarang adalah wisata kesehatan, salah satunya adalah wisata olahraga,” kata Gembong Hadi Wibowo.

Baca Juga: Secercah Harapan Bagi Vendor Souvenir ASEAN Para Games 2022

Kemudian untuk menggerakkan sektor tersebut, kata Gembong, membutuhkan koordinasi lintas daerah di Soloraya. Untuk mewujudkan wisata kesehatan ini.

Di Kabupaten Soloraya khususnya, gotong royong perlu diberikan untuk mendukung minimnya wisata alam yang fit.

Sementara itu, Kota Solo memiliki pengalaman panjang di bidang olahraga, setelah menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama pada tahun 1948, ASEAN Para Games 2011, ASEAN Para Games 2022 dan acara lainnya.

“Olahraga kompetitif dan olah raga rekreasi, kita coba atur semuanya dan kita bicara dengan kota Solo, tidak bisa lepas dari Soloraya,” jelasnya.

“Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dengan adanya APG XI di Solo menunjukkan bahwa Solo aman dan nyaman untuk sebuah event,” pungkas Gembong.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: regional.kompas.com