Nikmatnya Olahan Bandeng Presto Khas Loram Kudus - WisataHits
Jawa Tengah

Nikmatnya Olahan Bandeng Presto Khas Loram Kudus

SUCI – Bandeng Presto merupakan salah satu oleh-oleh khas kudu dan pemasarannya mulai berkembang. Yakni penyediaan rumah sakit dan pondok pesantren (ponpes). Warung kuliner olahan bandeng yang bermarkas di Desa Loram Kulon Kecamatan Jati itu belum terdampak pandemi.

Salah satu pemilik Sentra Kuliner Maskur Bandeng menjelaskan, pandemi pemesanan semakin cepat. Apalagi rumah sakit, karena banyak pasien yang dirawat di sana. Dan pesanan dari seseorang yang sedang hamil empat bulan untuk Thanksgiving Mapati, jadi tidak terlalu berdampak drastis.

“Kami punya klub. Di Desa Loram Kulon, 15 orang bertahan hidup di sektor pengolahan bandeng. Dari segi harga dan pasar, mereka kompak dan saling berbagi informasi, karena setiap kali ada order, jadi siapa yang merasa bisa menerimanya. Misalnya, jika Anda mengambilnya sendiri, Anda dapat membagikannya kepada orang lain. Sesuai dengan kesepakatan pokok,” jelasnya.

Alih-alih topeng. Setiap hari diproduksi 250 ikan bandeng, jika sudah penuh pesanan bisa mencapai 300 ikan bandeng. Tergantung momennya, biasanya tiga bulan setelah Idul Adha.

“Ini musim pernikahan besar, jadi tiga bulan kemudian ada banyak pesanan untuk Thanksgiving Mapati. Kalau saya antar ke rumah sakit ada dua tempat, satu minggu, dua kali untuk pasien dan dua minggu sekali untuk staf,” katanya.

Maskur telah bekerja sama dengan rumah sakit selama 10 tahun, dan ini adalah pengembangan pemasaran yang berbeda dari souvenir. Sementara itu, ada tiga tempat untuk pondok pesantren. Dia mengirimnya Bandeng Presto dua kali seminggu dengan total 70 Bandeng.

“Untuk RS saya kirim 50 pasien bandeng presto, sedangkan jumlah staf 150-200 bandeng. Bentuknya original presto artinya belum digoreng,” imbuhnya.

Maskur mengatakan harga eceran bandeng Presto adalah Rp 10.000 untuk enam ekor bandeng. Kemudian ada produk turunan dari bandeng presto yaitu kerupuk, bakso dan bandeng tikus. Ia membawa bandeng dari Juwana, Pati.

“Ya, saya mengeluarkannya dari keranjang. Populasi bandeng juga bergantung pada musim. Namun, harga stabil, katanya.

Secara terpisah, Pj Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus Mutrikah mengatakan sentra bandeng presto sebenarnya berada di Desa Loram Kulon. Panduan Pengusaha Bandeng ini lebih banyak mempromosikan tempat wisata yang bisa dijadikan oleh-oleh.

“Sekaligus mengedukasi nenek moyang bandeng presto di Kudus. Kemudian para pedagang memasarkannya ke luar kota. Khususnya di Semarang. Kami berusaha memastikan di tempat-tempat wisata ada souvenir khusus kudus, selain oleh-oleh, jenang kudus ini bandeng presto,” ujarnya. (San/Sampul/Adv)

Reporter: Susanti yang cantik

Source: radarkudus.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button