Tanaman Bonsai Jawa Tengah Diminati Pasar Belanda, Nilai Ekspor Capai 1,93 Miliar - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Tanaman Bonsai Jawa Tengah Diminati Pasar Belanda, Nilai Ekspor Capai 1,93 Miliar – Solopos.com

Tanaman Bonsai Jawa Tengah Diminati Pasar Belanda, Nilai Ekspor Capai 1,93 Miliar – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Tanaman bonsai dari CV EBI dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah siap diekspor ke Belanda. (Solopos.com-Pusat Karantina Pertanian Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Kebun bonsai asal Jawa Tengah (Jawa Tengah) jelas sangat diminati di pasar luar negeri, terutama di negara-negara Eropa seperti Belanda, Polandia, Spanyol, dan Republik Ceko. Bahkan, salah satu produsen tanaman bonsai di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) itu mampu meraup Rp 1,93 miliar dari ekspor tanaman bonsai ke negara Eropa pada 2022.

Direktur CV EBI Edo de Groot mengakui peluang ekspor tanaman bonsai Indonesia ke pasar Eropa semakin terbuka dan menjanjikan. Hal ini dikarenakan tanaman bonsai dari Indonesia cukup unik dan beragam.

Special Offers Penawaran spesial yang menarik, menginap di Loa Living Solo New Bisa nonton Netflix sepuasnya!

“Tanaman bonsai kita rawat dan keunikan versi mini tanaman hias ini menjadi daya tarik pasar Belanda,” kata Edo dalam keterangan tertulis yang dibagikan Solopos.com Balai Karantina Pertanian Semarang, Kamis (26/2023).

Pos tunggal EMagz

Berdasarkan data Badan Karantina Pertanian Semarang, CV EBI mengekspor tanaman bonsai asal Jawa Tengah pada 2022 mencapai 4.825 pohon senilai hingga Rp 1,93 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2021 yakni sebanyak 4.603 pohon dengan nilai sekitar Rp 1,5 miliar.

Tanaman bonsai yang diekspor ke luar negeri juga diperiksa oleh Balai Karantina Pertanian Semarang melalui sistem pemeriksaan in-line, yaitu pemeriksaan di tempat lain atau di gudang pemilik sejak proses produksi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bonsai yang akan diekspor bebas dari hama penyakit tanaman karantina atau OPTK.

“Penerbitan sertifikat phytosanitary akan menjamin tanaman bonsai tropis yang sehat masuk pasar internasional atau memenuhi syarat impor ke Belanda,” kata Manajer Karantina Pertanian Semarang Turhadi Nurrahman saat membantu pembuatan SOP yang dipantau melalui line inspection.

Turhadi menambahkan in-line inspection juga bertujuan untuk menyelesaikan masalah SPS atau sanitary phytosanitary untuk menurunkan tingkat ketidakpatuhan di negara target.

Solopos interaktif

“Melalui metode ini, karantina pertanian memberikan dukungan selama proses produksi untuk memenuhi kebutuhan negara tujuan,” jelas Turhadi.

Dari hasil pengujian, Turhadi menyimpulkan bahwa tanaman bonsai CV EBI asal Jawa Tengah bebas serangga Bemisia aargentifolii dan Chaetanophothrips orchidii. Tanaman bonsai siap diekspor ke Belanda.

“Diharapkan ekspor awal tahun ini menjadi pendorong penting untuk mematahkan lonjakan ekspor tanaman bonsai dan bisa menyebar ke berbagai negara di dunia,” tambah Turhadi.

iklan

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button