Nikmati tongseng kepala sapi mojolaban, berlangganan resmi ke bupati - WisataHits
Jawa Tengah

Nikmati tongseng kepala sapi mojolaban, berlangganan resmi ke bupati

MENGUNJUNGI Jika ke Sukoharjo, jangan lupa untuk mencoba tongseng kepala sapi. Rasanya lembut, tidak amis, dan kuahnya segar.

Salah satu penjualnya mudah ditemukan di Jalan Solo-Waduk Lalung Karanganyar. Tepatnya di Desa Klumprit, Kecamatan Mojolaban. Hanya 30 menit dari pusat kota Solo dan 20 menit dari pusat kota Sukoharjo. Warung pinggir jalan ini terletak tepat dipinggir jalan. Saking enaknya, warung ini sudah menjadi langganan Pemkab Sukoharjo dan pejabat Pemkab Sukoharjo setempat.

Pemilik warung makan Tursilowati, 42, mengaku menghabiskan 20 kilogram bagian untuk kepala sapi dalam sehari. Bukan berupa kepala utuh, melainkan daging yang dibersihkan dari tulang-tulang kepala.

Tidak banyak daging di kepala sapi, tetapi masih bisa ditemukan. Misalnya, punggung dekat leher dan dekat rahang. Selain daging di kepala, hidung dan bibir pada moncong dan lidah sapi juga enak. tekstur renyah, renyah

“Bumbunya sama dengan yang lain. Kami hanya menggunakan kepala sapi asli, tidak ada bagian daging lainnya. Dari pipi, lidah, dan daging di kepala,” kata Tursilowati yang akrab disapa Mbak Sebloh.

Saat memasak, Tursilawati mencampurkan berbagai bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica, santan, dan kecap. Rempah-rempah inilah yang membuat kelezatan tongseng kepala sapi di Mojolaban menjadi makanan pokok para pejabat.

“Sejak 2011, saya Bupati Wardoyo Wijaya sudah berkali-kali datang ke sini. Pak Yuli, Bupati Karanganyar, juga hadir. Kemudian Ibu Bupati Sukoharjo Etik biasanya datang ke sini jika ada agenda kegiatan di Mojolaban dan Polokarto,” ujarnya.

Biasanya pengunjung memiliki pilihan pedas sedang atau sangat pedas dengan irisan cabai yang berbeda dalam menu yang disajikan. Ketika ditanya apa bedanya dengan tempat lain, dia mengatakan tidak ada rahasia khusus selain pilihan daging yang disajikan. Hanya saja kuah yang disajikan tidak terlalu kental.

“Ya, mungkin karena saya menekannya sebelum memasak. Kemudian kuahnya segar, tidak terlalu kental,” jelasnya.

Restoran ini buka setiap hari dari pukul 09:00 – 15:00. Setiap kali Anda memasak tongseng, Anda bisa memasak 25 porsi sekaligus. Jadi pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama. Harga tongseng kepala sapi Rp 25.000 untuk jenis campuran.

“Kalau Bu Bupati Etik Suryani hanya ingin memesan daging, sama saja menambahkan sambal bawang. Harganya selisih Rp 30.000,” ujarnya.

Stan yang dia tempati saat ini adalah lokasi ketiga setelah dua langkah. Tursilawati memilih untuk tidak membuka toko lain dan hanya fokus pada satu toko yang telah dibukanya sejak 2011. Meski ada masalah penyakit kuku dan kuku (PMK) pada sapi, Tursilawati masih mampu menghasilkan penjualan harian Rp 3 juta hingga Rp 4 juta.

“PMK Tidak pengaruh. Kalau barangnya tidak bagus, saya tidak terima,” katanya.

Iwan Dwi, 24, salah satu pembeli mengaku ketagihan mampir ke toko tersebut. “Dagingnya tidak amis, empuk, bumbu meresap ke dalam daging. Kuahnya juga segar,” katanya. (kwl/adi/ria)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button