Museum Lampung: tiket dan ribuan koleksi
Harga tiket masuk Museum Lampung: Rp 1.000 – Rp 5.000. Jam buka: 08:00 – 14:00. Nomor telepon: (0721) 705254. Alamat: Jl.ZA. Pagar Alam No.64, Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, 35141.
Musium Lampung merupakan museum kebanggaan Lampung, dan tentunya Indonesia. Museum ini juga dikenal sebagai Museum Lampung Ruwa Jurai. Ruwa Jurai artinya 2 batang silsilah orang Lampung. Dimana kata “Ruwa Jurai” juga muncul pada logo resmi provinsi Lampung yaitu “Sang Bumi Ruawa Jurai”.
Museum Lampung menyimpan berbagai koleksi sejarah serta koleksi tradisional Lampung. Setidaknya ada ribuan koleksi yang terbagi dalam 10 jenis berbeda. Tidak hanya di dalam gedung museum, koleksi museum juga ada di luar. Yakni keberadaan rumah adat Lampung dan bola besi yang erat kaitannya dengan transmigrasi.
Harga Tiket Masuk Museum Lampung
Koleksi yang lengkap di museum ini tidak serta merta membuat harganya menjadi mahal. Memang wisatawan tetap bisa menikmati museum ini dengan harga yang murah. Bahkan jika Anda datang dengan rombongan, harganya akan lebih murah.
Biaya masuk | |
Tiket masuk dewasa | Rp5.000 |
Tiket masuk pelajar/mahasiswa | Rp 2.000 |
Tiket masuk anak | Rp 1.000 |
Tiket Masuk Bioskop Sanak Lampung | Rp5.000 |
Baca: Tiket Masuk dan Wahana Lampung Walk
Jam Buka Museum Lampung
Obyek wisata ini bisa dikunjungi mulai pagi hingga siang hari. Jika Anda ingin menjelajahi seluruh tempat ini, Anda bisa datang di pagi hari.
Jam operasional | |
Senin kamis | 08:00 – 14:00 WIB |
Jumat | 08:00 – 10:30 WIB |
Sabtu Minggu | 08:00 – 14:00 WIB |
Libur nasional | Perusahaan |
Kenali Museum Lampung sejarahnya
Gedung Museum Lampung. Foto: Gmap/Widiya Astuti
Museum yang dikenal dengan nama Museum Lampung Ruwa Jurai ini telah menempuh perjalanan panjang. Didirikan pada tahun 1975 dan peletakan batu pertama pada tahun 1978. Butuh waktu lama untuk dibuka untuk umum pada tanggal 24 September 1988. Sedangkan pembangunannya sendiri memakan waktu 10 tahun sejak peletakan batu pertama.
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu yaitu Prof. Dr. Pada saat peresmian bertepatan dengan Hari Aksara Internasional yang dipusatkan di PKOR Way Halim. Terbuka untuk umum hingga saat ini, tempat wisata ini masih menyimpan pesona tersendiri. Berbagai barang bersejarah hingga barang tradisional tersimpan dengan baik.
Wisatawan dapat mengunjungi semua aula museum ini. Bahkan, wisatawan juga bisa berfoto dengan barang-barang yang ada di sini. Namun tentunya wisatawan tidak diperbolehkan untuk memamerkan barang-barang bersejarah. Karena untuk mencegah kerusakan atau terjatuh secara tidak sengaja.
Baca: Tiket Masuk dan Kegiatan GREEN VALLEY Lampung
Ribuan koleksi sejarah dan budaya
Koleksi benda di Museum Lampung. Foto: Gmap/Dara Helmasena
Hampir 5.000 benda bersejarah di Museum Lampung, tepatnya berjumlah 4.754 buah. Diantaranya, geologi yang meliputi 69 objek alam dan lingkungan. Ada 62 benda bersejarah, yaitu benda-benda bernilai sejarah yang berkaitan dengan perlawanan kolonial. Benda yang berhubungan dengan seni rupa, berjumlah 8 buah.
Ada pula objek biologi yaitu objek yang berhubungan dengan alam dan lingkungan yang berjumlah 91 buah. Objek etnografi merupakan objek yang paling banyak diketik, yaitu sebanyak 2.095 buah. Etnografi adalah benda buatan manusia yang pembuatan dan penggunaannya memiliki ciri khas suku setempat. Ada juga benda-benda arkeologi yang menjadi saksi peninggalan prasejarah yang berjumlah 316 buah.
Ada juga Numismatics dan Heraldry yang merupakan mata uang dan token layanan berjumlah 1.350 koin. 47 buah filologika yang berupa kulit kayu kuno, bambu dan manuskrip lainnya. Ada 692 buah Keramologika yang merupakan benda dari tanah liat atau porselin. Dan 24 item teknologi, yang merupakan peralatan yang dibuat dengan teknologi tradisional.
Baca: Tiket Masuk dan Wahana PUNCAK MAS Lampung
Museum Sejarah Rumah Adat
Rumah adat Lampung di halaman museum. Foto: Gmap/Belle Nuria Savitri
Beralih ke pelataran luar museum, wisatawan bisa menjumpai rumah adat Lampung atau Nuwo Sesat. Rumah ini memiliki model panggung, dimana seluruh bangunannya terbuat dari kayu. Rumah adat ini konon sudah berusia 150 tahun. Namun bangunannya masih kokoh dan tampak sangat terawat.
Rumah alang-alang ini juga dilengkapi tiang penyangga rumah. Tiang-tiang ini terbuat dari kayu solid. Ukurannya juga besar, ada yang melingkar, ada yang berbentuk balok. Pembangunan rumah panggung agar terhindar dari serangan binatang buas.
Penghuni rumah bisa masuk ke dalam rumah dengan tangga kayu yang langsung mengarah ke pintu. Selain itu, rumah adat ini juga memiliki lumbung padi untuk menyimpan hasil panen. Ada juga lesung yang berguna untuk menumbuk gabah sebelum menjadi beras. Melihat rumah ini, orang langsung terbayang suasana Lampung tempo dulu.
Baca: Tiket Masuk ARCHIVE SKY Lampung dan Ragam Wahananya
Bola besi sebagai saksi peristiwa transmigrasi
Bola besi di depan pelataran museum Lampung. Foto: Gmap/Raynardthan Pontoh
Lampung menjadi salah satu tujuan transmigrasi pada tahun 1950. Bola besi ini dipajang di halaman depan Museum Lampung. Dilihat dari ukurannya, bola besi ini beratnya mencapai 5 ton. Yang digunakan untuk pembukaan lahan dalam kegiatan transmigrasi.
Bola ini berguna untuk membuka lahan di beberapa wilayah provinsi Lampung. Diantaranya adalah kabupaten Lampung Timur yaitu Purbolinggo, Raman Utara dan Lampung Timur. Ada juga beberapa di Kabupaten Lampung Tengah yaitu Seputih Banyak dan Seputih Raman. Indonesia sendiri merupakan negara kedua setelah Brazil yang menggunakan bola besi untuk menembus hutan.
Cara kerja bola besi ini adalah ditarik oleh dua traktor untuk mencabut pohon dan semak-semak. Sebelumnya, pohon dan semak diberi obat agar rapuh. Agar lebih cepat jatuh oleh bola besi ini. Dan bola besi ini hanya bisa digunakan di area yang tanahnya datar.
Fasilitas Museum Lampung
Obyek wisata ini telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang. Seperti mushola, toilet dan tempat parkir. Pada bagian display benda-benda bersejarah juga dilengkapi dengan penjelasannya. Dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Lokasi Museum Lampung
Obyek wisata ini terletak di Jalan ZA. Pagar Alam No. 64, Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung.
Source: travelspromo.com