Misi menjadi desa wisata anak, kawasan di Babatan Surabaya memudahkan anak-anak bermain dan belajar - WisataHits
Jawa Timur

Misi menjadi desa wisata anak, kawasan di Babatan Surabaya memudahkan anak-anak bermain dan belajar

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Zainal Arif

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Balai RW 5, Kecamatan Babatan, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya tampak ramai dengan keceriaan anak-anak bermain mainan berbahan limbah olahan.

Salah satunya adalah mainan balap gerobak dorong anak dengan roda dan muatan truk tutup botol plastik. Sedangkan gerobaknya sendiri terbuat dari kardus bekas.

Pertama, anak-anak yang masih duduk di taman kanak-kanak disuruh mengisi muatan dengan tutup botol sambil berhitung.

“Untuk anak TK dihitung seperti biasa, tapi kalau sudah SD dihitung dengan bahasa Inggris,” kata Eddy Roesdiono, warga Desa Babatan Pilang, saat berlatih.

Setelah anak-anak terisi penuh, mereka diinstruksikan untuk mengemudikan mobil dengan membuka gulungan tali matras yang menempel di bagian depan mobil.

“Pemenang akan ditentukan saat mobil melewati garis finis terlebih dahulu,” jelasnya.

Baca Juga: Sandal dan Tas Olahan Sampah Plastik UMKM Desa Banjarsari Gresik Tertarik Hotel Berbintang

Tak hanya itu, ada puluhan permainan yang bisa dimainkan anak-anak di Desa Babatan Pilang seperti: B. Estafet tutup botol, bowling tutup botol plastik, egrang dan sebagainya.

Banyaknya permainan di desa ini menjadi bukti nyata keseriusan dalam pelaksanaan program wisata anak dan semangatnya untuk mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai (Re-Use).

Program ini dijalankan oleh warga RT 5, 6 dan 7 RW V Babatan Pilang. Mereka ingin memungkinkan anak-anak dari seluruh dunia untuk bermain dan belajar di desa ini.

Pasalnya, tidak hanya permainan yang dibuat dari olahan sampah, anak juga bisa belajar mencari dan mengisi lubang biopori, belajar tentang tanaman hias, memberi makan kelinci dan masih banyak lagi.

“Tujuan utama kami adalah menjadi rujukan bagi masyarakat. Tidak hanya dari kampung ini tapi juga dari daerah sekitar atau bila perlu kami siap menerima kedatangan anak-anak dari luar Surabaya,” ujarnya.

Berbagai bahan daur ulang juga dicat cerah dan menghiasi jalan utama. Pemandangannya begitu indah dengan aneka bunga dan pepohonan saat memasuki desa yang pernah meraih predikat juara 1 desa ramah anak ini.

Ada kolam kecil bekas budidaya lele, serta media tanam dengan teknik hidroponik, hingga beberapa spot selfie.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button